Berita

Foto: Net

Bisnis

Inalum Caplok 51 Persen Saham Freeport, Apa Manfaatnya Untuk RI?

KAMIS, 15 NOVEMBER 2018 | 14:45 WIB | LAPORAN:

Pemerintah melalui Holding Industri Pertambangan, PT Inalum Persero segera melunasi pembayaran saham divestasi PT Freeport Indonesia.

Dengan demikian, jumlah saham PTFI yang dimiliki Inalum akan meningkat dari 9,36 persen menjadi 51,23 persen.

Apa saja keuntungan untuk Indonesia ketika menguasai 51 persen saham Freeport?
Berikut ulasannya.


1. Milik Warga Papua

Dari 100 persen saham PTFI, 10 persennya nanti akan dimiliki oleh pemerintah lokal Papua. Sehingga masyarakat Papua bisa merasakan manfaat langsung dari sumber daya alamnya. Mulai 2023, pemerintah lokal diproyeksikan akan mendapatkan hampir Rp 3 triliun dari dividen PTFI per tahunnya.

Bupati Mimika Eltinus Omalengmenyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat yang sudah mengalokasikan 10 persen dari saham PTFI untuk daerah. Saham ini nantinya dikelola Inalum. "Itu sudah luar biasa bagi kami masyarakat Papua, sehingga kami bisa nikmati sedikit dari Freeport," ujar Eltinus.

2. Sumber Perekonomian Papua

Sekitar 90 persen kegiatan ekonomi 300 ribu penduduk Kabupaten Mimika bergantung pada operasional PTFI. Di masa depan, pengembangan ekonomi lokal akan menjadi salah satu prioritas agar masyarakat menjadi mandiri.

3. Penyumbang Pendapatan Negara

Kontribusi PTFI ke Indonesia dari pajak, royalti, pajak ekspor, dividen, dan pungutan lainnya sebesar 756 juta dolar AS pada tahun lalu. PTFI adalah salah satu pembayar pajak terbesar di Indonesia. Laba bersih PTFI mulai 2023 diperkirakan senilai lebih dari Rp 29 triliun.

4. Penyedia Lapangan Kerja yang Besar

PTFI memiliki kapasitas untuk menyediakan 29 ribu lapangan pekerjaan. Hingga Maret 2018, jumlah karyawan di PTFI yang secara langsung direkrut oleh PTFI adalah 7.028. Sekitar 2.888 karyawan adalah orang Papua.

5. Memiliki Cadangan Emas Terbesar di Dunia

PTFI mengelola tambang Grasberg di Kabupaten Mimika, Papua, yang memiliki cadangan emas terbesar di dunia. Kekayaan tambang tersebut, yang terdiri dari emas, tembaga, dan perak, diperkirakan memiliki nilai lebih dari 150 miliar dolar AS atau Rp 2.190 triliun hingga 2041, atau sama dengan biaya penyelenggaraan 66 kali Asian Games 2018.[dob]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya