Berita

Foto: Net

Politik

Media Massa Yang Muncul Jelang Pemilu 2019 Jangan Jadi Ajang Perang Hoax

KAMIS, 15 NOVEMBER 2018 | 11:59 WIB | LAPORAN:

Beragamannya media massa yang bermunculan jelang Pemilihan Umum 2019 diharapkan tetap menjaga kepercayaan publik.

Analis kebijakan publik, Melkior Wara Mas menuturkan, dalam situasi politik menjelang Pemilu serentak 2019 dibutuhkan informasi yang mencerdaskan masyarakat (pemilih).

Informasi dan pemberitaan media tidak sebatas pada perang opini, hoax, ataupun pernyataan saling menyudutkan kandidat satu dengan lainnya.


"Pemberitaan publik seharusnya tidak sebatas ceremonial strategy politik borjuis membagi kue kekuasaan, tetapi secara serius membahas persoalan sosial, ekonomi masyarakat,” tutur Melkior di Jakarta.

Dia pun mengingatkan, dalam kontekssebagai institusi sosial, media massa sangat diharapkan berpartisipasi aktif pada peran dan fungsinya untuk kepentingan sosial kemasyarakatan.

"Fungsi pengawasan yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Selain menyampaikan fakta dan data kepada khalayak, lanjut dia, media massa juga harus mengutamakan penafsiran berdasarkan fakta sosial kemasyarakatan, tidak saja persoalan di tingkat elit politik atau kekuasaan.

Bila bergerak sesuai relnya dan tidak ada persekongkolan dengan penguasa, ia yakin media massa dapat menjadi alat pemersatu anggota masyarakat yang beragam sehingga membentuk pertalian berdasarkan kepentingan.

Kehadiran media di tengah publik bukan hanya menjalankan fungsi hiburan (entertainment), paling penting menjalankan penyebaran nilai positif (transmission of values) yang mengedepankan karakter dan nurani bangsa, pengembangan mental sumber daya manusia Indonesia.

"Itu yang harus tetap dipegang teguh oleh media," ujarnya.[wid]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya