Berita

Rizieq Shihab/Net

Politik

Survei LSI: Pengaruh Seruan Rizieq Shihab Mulai Berkurang

RABU, 14 NOVEMBER 2018 | 15:57 WIB | LAPORAN:

Ketokohan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab mengalami penurunan drastis jika dibandingkan dua tahun yang lalu.

Hal tersebut tercermin dari hasil survei terbaru yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI).

Peneliti LSI, Ikrama Masloman menjelaskan, ketokohan dari Habib Rizieq mengalami penurunan pada tingkat kesukaan dan pengaruh seruannya didengar publik.


"Habib Rizieq adalah ulama yang ketokohannya mulai menurun jika dibandingkan dengan survei yang sama oleh LSI dua tahun lalu," katanya dalam konferensi pers di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (14/11).

Dari segi popularitas, Rizieq Shihab yang kini berada di Mekkah mengalami peningkatan. Pada Desember tahun 2016 lalu, tingkat pengenalan masyarakat terhadapnya hanya 48,7 persen. Sementara saat ini, sebanyak 53,4 persen responden telah mengenal Rizieq Shihab.

"Popularitas Habib Rizieq cenderung naik," tandasnya.

Meski popularitasnya naik, namun Habib Rizieq mengalami penurunan pada tingkat akseptabilitas dan kemampuan mempengaruhi pemilih.

Sebab, pada survei LSI Denny JA pada Desember 2016 lalu, pemilih yang menyatakan suka dengan Habib Rizieq sebesar 67,3 persen. Tapi saat ini, mereka yang menyatakan suka terhadap Habib Rizieq menurun menjadi 52,9 persen.

"Tingkat pengaruhnya juga mulai menurun. Pada Desember 2016, mereka yang menyatakan mendengar imbaun Habib Rizieq sebesar 31,4 persen. Saat ini, Oktober 2018, mereka yang menyatakan mendengar himbaun Habib Rizieq terkoreksi separuhnya yaitu hanya sebesar 17 persen," ungkapnya.

Menurunnya tingkat akseptabilitas dan kemampuan mempengaruhi pemilih menurut dia karena Habib Rizieq banyak dihadapkan dengan masalah hukum.

"Karena pada Desember 2016 Habib Rizieq masih berada di Indonesia dan punya masalah hukum," pungkasnya.

Survei dengan tema "Ulama dan Efek Elektoralnya" ini dilakukan pada 10 sampai 19 Oktober lalu. Survei melibatkan 1.200 responden, yang dipilih dengan metode multistage random sampling.

Wawancara dilakukan dengan cara tatap muka dengan menggunakan kuisioner. Margin of error survei kurang lebih 2,8 persen. [ian]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya