Berita

Din Syamsuddin di sela jamuan makan/Net

Politik

Din Syamsuddin: Kolaborasi Rusia-Dunia Islam Alternatif Selesaikan Masalah Peradaban

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 | 21:10 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Kolaborasi Rusia dengan dunia Islam dapat menjadi alternatif dalam menyelesaikan masalah peradaban yang berkembang.

Ini lantaran keduanya memiliki potensi besar, baik sumber daya manusia (SDM) maupun sumber daya alam (SDA). Jika potensi itu dipadukan, maka akan menjadi kekuatan efektif dunia.

Begitu kata mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin dalam Pertemuan Tahunan Ke-4 Grup Visi Strategis Russia-Dunia Islam di Makchkala, Republik Dagestan, Federasi Rusia, Senin (12/11).


“Berbagai krisis yang melanda dunia dewasa ini, sejak krisis pangan, krisis energi, krisis lingkungan, yang sejatinya merupakan krisis moral, memerlukan solusi yang tepat dan kolaborasi antar agama dan bangsa,” ujar Din di hadapan 40 tokoh dari 22 negara muslim dan dari Federasi Rusia.

Menurutnya, kolaborasi Rusia dan dunia Islam perlu mengambil bentuk kerja sama nyata dalam berbagai bidang peradaban, baik ekonomi dan perdagangan, pendidikan dan budaya, maupun politik dan militer.

Kerja sama sebenarnya sudah dimulai baik secara multilateral maupun bilateral antara Russia dan salah satu negara Islam. Namun perlu ditingkatkan terutama dengan pergeseran geopolitik dan geoekonomi dunia dari Atlantik ke Pasifik dengan munculnya Kawasan Asia Timur.

“Secara khusus kolaborasi Rusia-dunia Islam perlu mengantisipasi kemunculan China dengan ambisi Belt and Road Iniative-nya. Ambisi tersebut perlu direspons positif dan menghalanginya agar tidak menjadi kekuatan hegemonik baru di dunia,” sambung Din.

Untuk itu, ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mengimbau agar hubungan Rusia dan dunia Islam dilanjutkan dalam bidang ekonomi dan perdagangan. Caranya, dengan meningkatkan investasi masing-masing.

“Kerja sama juga harus dijalin dalam bidang pendidikan tinggi, terutama dengan saling tukar menukar mahasiswa dan dosen, serta kerja sama dalam bidang pengkajian dan penelitian,” ujar Din yang telah menjadi anggota Grup Visi Strategis Rusia-Dunia Islam sejak tahun 2007 itu. [ian]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya