Elektabilitas Rendah, Airlangga Didesak Bersihkan Pengurus Golkar

Tingkat elektabilitas Partai Golkar yang terbilang rendah dinilai karena masih melekatnya stigma partai korup. Hal itu tak lepas dari kepengurusan di bawah kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto masih mangakomodir kader yang diduga terlibat dengan kasus korupsi.

Politisi Partai Golkar, Yorrys Raweyai mengaku sangat prihatin dengan hasil jajak pendapat beberapa lembaga survei yang menunjukkan tingkat elektabilitas partai berlambang pohon beringin itu menurun.

"Apalagi kita lihat beberapa survei terakhir ini. Bahwa Golkar sudah ada di posisi ketiga dan hampir memasuki pada posisi keempat," katanya saat ditemui di Resto Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Senin (12/11).

Elektabilitas Golkar yang menurun, kata Yorrys, tidak terlepas dari dua faktor. Pertama, kepemimpinan, dan kedua korupsi. Makanya, lanjut Yorrys, saat Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum, Partai Golkar pun memboomingkan tagline "Golkar Bersih".

"Ternyata kepengurusan Airlangga masih didominasi oleh kader-kader Golkar yang masuk dalam kategori tersebut," sesalnya.

Politisi dari Provinsi Papua ini pun mempersoalkan tentang kasus Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Riau-1 yang melibatkan mantan Ketum Golkar Setya Novanto, dan Sekretaris Jenderal Idrus Marham serta beberapa nama lainnya. [lov]