Berita

Yandri Susanto/RMOL

Nusantara

Soal Pengangguran Terbuka, Banten Tertinggi Di Indonesia

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 | 14:03 WIB

Tingkat pengangguran terbuka di Banten, tertinggi di Indonesia. Pemprov diminta untuk serius menanggulangi pengangguran dan tidak memberikan peluang pegawai kasar asing bekerja di provinsi itu.

Anggota DPR RI dari Fraksi PAN, Yandri Susanto mengatakan, berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Banten mencapai 8,52 persen. Angka itu tertinggi di Indonesia.

TPT Banten tersebut disumbangkan oleh daerah industrial Kabupaten Serang dengan persentasi 12,78 persen, Kabupaten Tangerang sebanyak 9,70 persen dan Kota Cilegon 9,33 persen.


“Haram kalau masih ada yang nganggur, pemerintah jangan di biarkan pengangguran dan jangan datangkan pekerja luar, banyaknya buruh asing kasar, contohnya seperti Kramatwatu banyak pekerja asing sementara di daerah situ banyak yang menganggur," ujar Yandri di Kota Serang, seperti dilansir Kantor Berita RMOL Banten,  Senin (12/11).

Masuknya pekerja kasar asing, semakin memperkecil kemungkinan kesempatan masyarakat Banten mendapatkan pekerjaan.

“Tenaga kerja asing meski kecil, sudah mulai mengganggu, analisa masyarakat kenapa masih banyak orang asing yang bekerja sementara orang Indonesia masih banyak yang menanggur," ujar dia.

Ia mengaku juga telah mendapatkan informasi bahwa standar gaji antara pekerja asing dan lokal tidak adil.

“Ini juga meski kita tolak karena tidak adil. Kita lihat di kabupaten Serang banyak industri, itu kontradiktif bagaimana mungkin di tingkat bawah banyak yang menganggur sedangkan pabrik banyak," ujarnya.

Ke depannya, Yandri menyarankan agar pemprov maupun daerah untuk menjalin kesepakatan dengan pihak pabrik di wilayah Banten maupun Kabupaten/Kota untuk tidak memasukan pekerja asing untuk pekerjaan-pekerjaan yang bisa ditangani tenaga kerja lokal.

"Ini harus ada, bagaimana industri dan pemerintah daerah jalin kesepakatan industri itu jangan kongkalikong, dan bukan pekerja kasar asing saja (yang dilarang-red) tapi juga perusahaan banyak mengunakan warga lain pekerja di sini," katanya. [yls]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya