Berita

Nasaruddin Umar/Net

Peristiwa Kontroversi Yang Dilakukan Nabi & Sahabat (14)

Non-Muslim Sebagai The Inner Circle

SENIN, 12 NOVEMBER 2018 | 08:16 WIB | OLEH: NASARUDDIN UMAR

MENJADIKAN orang-orang non-muslim sebagai orang dalam keluarga dan struktur pemerintahan (The inner circle) bukan sesuatu yang asing. Semenjak Nabi Muhammad Saw disusul para sahabat dan terus dilanjutkan oleh khilafah berikutnya, baik Mu'awiyah, Abbasiyah, maupun khilafah kecil semuanya sering melibatkan orang-orang non-muslim sebagai bagian yang tak terpi­sahkan di dalam pembangunan dan pembi­naan masyarakat.

Ketika Salman al-Farisi, seorang yang berketurunan Persia, belum muslim, ia sudah akrab dengan Nabi. Ia sering memberikan shadaqah dan hadiah kepada Nabi dan para sahabat Nabi. Salman al-Farisi diperlakukan segaimana layaknya seorang muslim. Ia dikenal salahseorang arsitek perang yang handal. Ia juga yang merancang benteng Nabi di Madinah berupa penggalian parit (khandaq). Pada akhirnya ia masuk Islam dan ia tetap mendapatkan kepercayaan terhadap Nabi dalam banyak hal.

Kehadiran non-muslim di lingkungan Nabi adalah biasa. Keluarga dari salahseorang Isterinya, Maria binti Syam'un Al-Qibthiyyah al-Mishriyyah, dari kelompok Keristen Koptik Mesir. Demikian pula keluarga isteri Nabi bernama Shafiyah binti Hayy, ayahnya masih aktif sebagai salahseorang pemimpin Yahudi. Keluarga mantan suami putrinya, Zainab binti Muhammad juga ada yang beragama non-muslim. Yang tak bisa dilupakan ialah sepupu Khadijah, Waraqah bin Naufal ibn Asad ibn Abdul 'Uzzah, tokoh Kristen, yang menenangkan Nabi setelah mendapatkan wahyu pertama dari Goa Hira. Sahabat-sahabat karib Nabi juga banyak non-muslim, terutama relasi bisnisnya ketika masih aktif sebagai saudagar di Mekkah.


Kepercayaan dan kedekatan Nabi dengan orang-orang non-muslim, diikuti juga oleh sahabat-sahabatnya yang lain. Periode Khulafaur Rasyidin, Umar bin Khaththab banyak melibatkan non-muslim sebagai the inner circle di dalam pemrintahannya. Umar pernah mengangkat staf khususnya dari bangsa Romawi non-muslim. Demikian pula Utsman bin 'Affan, Ali bin Abi Thalib, dan se­jumlah raja dari kerajaan Bani Umayyah dan Bani Abbas, juga melibatkan orang-orang non-muslim di dalam pemerintahan meraka. Kebanyakan di antara mereka para dokter, ahli bahasa dan penerjemah.

Banyak nama besar non-muslim pernah berkibar di dalam pemerintahan dunia Islam, terutama dalam pemerintahan Bani Abbas. Di antara nama-nama tersebut ialah Hunain bin Ishaq (Kristen), Sabit bin Qurra (animisme), dan Abu Bisr Matta bin Yunus (Kristen). Pemerintahan Bani Umayyah juga ada sejumlah nama non-muslim memegang peran penting, terutama di dalam bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan ke­dokteran.

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa kehadiran orang-orang non-muslim di dalam pemerintahan dunia Islam, baik di dalam struktur keluarga maupun dalam struk­tur pemerintahan merupakan sesuatu yang biasa. Mulai dari periode Nabi Muhammad Saw, khulafaur Rasyidin, Bani Umayyah, Bani Abbas, sampai Bani Utsman, tidak ada masalah dalam kehadiran orang-orang non-muslim. Justru kehadiran mereka sering dimanfaatkan untuk mendekatkan dan menyatukan kelompok-kelompok yang ber­beda di dalam masyarakat. Bagaimanapun juga persatuan dan kesatuan merupakan prasyarat untuk membangun masyarakat dan Negara ideal.

Merangkul yang berserakan, menghim­pun yang berbeda, dan mendekatkan yang jauh adalah strategi yang selalu digunakan Rasulullah Saw dalam meraih sukses. Salahsatu rahasia Nabi melakukan poligami yang oleh kondisi saat itu ialah merangkul kabilah-kabilah yang jauh den­gan mengawini janda pimpinan kabilahnya. Ada beberapa isteri Nabi mantan pimpinan kabilah yang gugur di medan perang ber­sama Nabi. Inilah antara lain faktor yang menyebabkan isteri-isteri Nabi semuanya janda keculi Aisyah RA.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

Platform X Setor Denda ke Negara Atas Pelanggaran Konten Pornografi

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:04

Prabowo Komitmen Tindak Tegas Pembalakan Liar di Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:02

KPK Sebut Temuan BPK Soal Penyelenggaraan Haji Tahun 2024 Jadi Informasi Tambahan

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:43

Prabowo Pastikan Distribusi Pangan Jangkau Wilayah Bencana Terisolasi

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:16

Cuaca Jabodetabek Cenderung Cerah Berawan di Akhir Pekan

Minggu, 14 Desember 2025 | 09:01

Koalisi Permanen Perburuan Kekuasaan atau Kesejahteraan Rakyat?

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:51

KPK Masih Telusuri Dugaan Alur Perintah Hingga Aliran Uang ke Bupati Pati Sudewo

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:17

JEKATE Running Series Akan Digelar di Semua Wilayah Jakarta

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:08

PAM Jaya Didorong Turun Tangan Penuhi Air Bersih Korban Banjir Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:40

PKS Jakarta Sumbang Rp 1 M untuk Korban Bencana Sumatera

Minggu, 14 Desember 2025 | 07:31

Selengkapnya