Berita

Ferry Juliantono/RMOL

Politik

Prabowo Disentil Erick, Jubir BPN: Lebih Parah Bohong Berkali-Kali Tapi Diam

JUMAT, 09 NOVEMBER 2018 | 17:28 WIB | LAPORAN:

Kubu oposisi merespon sindiran Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir soal permintaan maaf Prabowo Subianto.

Jurubicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferry Juliantono mengingatkan, Prabowo baru dua kali meminta maaf ke publik. Itu juga bukan tanpa alasan. Pertama, permohonan maaf Prabowo karena termakan kebohongan Ratna Sarumpaet.

"Prabowo mengambil inisiatif meminta maaf karena ternyata Ratna Sarumpaet berbohong," ujar Ferry melalui keterangan pers yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (9/11).


Permintaan maaf kedua Prabowo, lanjut dia, dalam konteks 'tampang Boyolali'. yang sebetulnya senda gurau dengan para pendukungnya saat peresmian kantor Badan Pemenangan Prabowo-Sandi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah pada Selasa (30/10) lalu.

"Tapi yang marah pihak luar (bukan pendukung Prabowo-Sandi yang hadir). Itu pun Pak Prabowo besar hati minta maaf sekiranya ada yang tersinggung," terangnya.

Sebelumnya, Bupati Boyolali, Seno Samodro mempersoalkan ucapan 'tampang Boyolali' Prabowo dan menyerukan warganya untuk tidak memilih capres nomor urut 02 itu dalam ajang Pilpres tahun 2019.

Ferry yang juga wakil ketua umum Partai Gerindra menyesalkan sikap Erick bukannya menanggapi pernyataan Seno Samodro, tapi malah menyentil Prabowo.

"Ini yang salah dibenarkan, yang benar disalahkan. Erick Thohir mulai ketularan gagal paham," cetusnya.

Tak hanya itu, Ferry juga menyayangkan sikap Erick yang diam saja melihat beberapa pernyataan Jokowi sebenarnya hanya pencitraan belaka.

"(Misalkan) Pak Joko Widodo beberapa kali pernyataannya soal Esemka, pertumbuhan ekonomi meroket, soal guru honorer nggak pernah merasa punya tanggung jawab terhadap omongannya," paparnya.

Harapan dia, Erick ke depan lebih intropeksi diri terhadap semua kebohongan pemerintah Jokowi, namun tidak pernah meminta maaf.

"Lebih baik punya pemimpin yang punya tanggung jawab dan jujur daripada tidak jujur karena bisa bahaya. Yang parah itu kalau bohong berkali-kali tapi diam aja," pungkasnya.[wid]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya