Berita

Marsekal Madya M Syaugi/Net

Wawancara

WAWANCARA

Marsekal Madya M Syaugi: Diperpanjang 3 Hari, 220 Tim Basarnas Tetap Lakukan Pencarian Korban Lion Air

KAMIS, 08 NOVEMBER 2018 | 09:28 WIB | HARIAN RAKYAT MERDEKA

Badan SAR Nasional (Basarnas) memutuskan untuk melan­jutkan pencarian korban jatuh­nya pesawat Lion Air JT 610. Perpanjangan masa pencarian tersebut berlangsung selama tiga hari, terhitung mulai Rabu 7 November 2018. Namun proses pencarian hanya akan dilakukan oleh Basarnas.

Kemarin, numpak helikopter Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya M Syaugi bersama beberapa wartawan meninjau lokasi penemuan ba­dan pesawat Lion di Tanjung Pakis. "Setelah kami kembali, kami rapat dengan staf, kami evaluasi beberapa masukan dari lapangan, lalu kami memutuskan untuk operasi evakuasi pencariankorban ini kami per­panjang tiga hari, khusus untuk Tim Basarnas," ujar perwira bintang tiga TNI AU ini. Berikut penuturan lengkapnya.

Kalau dalam operasi per­panjangan ini hanya melibat­kan Basarnas saja, lantas ba­gaimana dengan tim lainnya?
Selain tim Basarnas, potensi-potensi SAR seperti TNI, Polri, Pertamina, Bakamla, Bea Cukai, KPLP, Pol Air, dan relawan-relawan kami ucapkan terima kasih, dan penghargaan serta apresiasi yang tinggi.

Selain tim Basarnas, potensi-potensi SAR seperti TNI, Polri, Pertamina, Bakamla, Bea Cukai, KPLP, Pol Air, dan relawan-relawan kami ucapkan terima kasih, dan penghargaan serta apresiasi yang tinggi.

Saya bangga denganmereka, khususnya ketika di lapangan.Sangat tinggi dedikasinya, semangatnya, dan sinergitasnya. Rekan-rekan bisa lihat, masyarakat juga bisa lihat, sehingga sampai hari Rabu kami bisa mengevakuasi korban sejumlah 186 kantong jantong jenazah.

Sekarang memang masih ada lagi di laut, tapi belum tahu jumlahnya berapa, meng­ingat tren penemuan ini sudah semakin menurun. Jadi saya ulangi, operasi pencarian diper­panjang tiga hari khusus untuk Basarnas.

Kami akan tetap buka posko di sini, di lapangan tidak ada yang berubah dari Basarnas.

Jadi tidak ada evaluasi dulu untuk tim lainnya?
Minggu depan kami akan mengevaluasi dengan potensi-potensi SAR tersebut, untuk me­lihat apa kekurangan-kekuran­gan, apa yang perlu ditingkatkan untuk kerja sama mendatang. Jadi sudah sejak kemarin malam kami serahkan 186 kantong jenazah kepada tim DVI.

Berapa kekuatan yang ditu­runkan oleh Basarnas?
Kekuatan Basarnas sebet­ulnya sudah ada di sana. Saya ulang lagi, bahwa kami ada 220 tim Basarnas. Kemudian penyelamnya total ada 60 orang yang siap sedia setiap saat. Yang dikirim ke sana 40 orang, semen­tara 20 orang sisanya standby di sini. Jadi sangat cukup untuk melanjutkan operasi tiga hari ke depan.

Dalam perpanjangan kedua ini apakah pola operasinya akan sama dengan sebelum­nya?
Kalau pola operasi tetap sama. Karena kami lokasi atau areanya sudah tahu, yaitu di radius 250 meter. Cuma kapal Pertamina sudah tidak ada di situ, karena mereka harus melaksanakan tugas lain. Jadi di situ hanya Basarnas, kami memiliki perala­tan juga, memiliki tim penyelam juga, jadi tidak masalah. Karena kami sudah tahu lokasi, dan sudah semakin sedikit yang bisa ditemukan, sehingga kami tidak ada kesulitan lagi. Termasuk siapa tahu dalam tiga hari ini kami sisir tempat-tempat lain, jadi kalaupun itu masih ada kami sudah ada di situ.

Setelah perpanjangan ini kan proses pencariannya masih bisa dilanjutkan lagi. Lalu apa parameternya untuk memutuskan apakah proses ini di­hentikan atau tidak?
Yang utama adalah korban. Kalau kemungkinan masih ada dan bisa ditemukan, maka akan diperpanjang. Contohnya pada waktu hari ke tujuh dan sekarang ini. Tapi kalau korban itu misalnya besok kami tidak dapat, maka kami tunggu satu hari lagi.

Kalau tidak ada ya kami tutup. Jadi kalau sudah tidak ada yang dicari, ya kami selesai di situ. Kemarin Alhamdulillah keluarga korban difasilitasi oleh TNI, mereka diberangkatkan menggunakan dua kapal besar TNI Angkatan Laut menuju ke lokasi, untuk berdoa bersama dan tabur bunga. Saya pun ber­temu dengan mereka yang ada di kapal Banjarmasin itu, untuk memberitahukan mekanisme apa yang sudah dikerjakan di lapangan dan ke depan. Mereka pun memahami, apalagi mereka sudah melihat di lokasi tersebut, begitu banyak kapal di situ dan para penyelam yang semuanya mencari korban.

Kan tinggal Basarnas yang masih di lapangan. Lalu posko yang di sana tetap ada atau bagaimana?
Kalau posko yang di sini tetap yang untuk Basarnas. Kalau rekan-rekan yang lain kami persilakan. Lalu untuk yang di Tanjung Pakis juga tetap. Di sana ada kantor SAR dari Bandung, siapa tahu dalam penyisiran tersebut, misalnya dalam tiga hari ke depan masih ada korban yang ditemukan oleh nelayan misalkan, sehingga bisa diterima. Jadi tetap dibuka dua posko ini, Posko Tanjung Priok ini dan Tanjung Pakis. ***

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya