Berita

Foto/Net

Bisnis

Sasar Milenial, Jasa Pengiriman Bukan Lagi Manual tapi Masuk Pasar Digital

RABU, 07 NOVEMBER 2018 | 13:17 WIB | LAPORAN:

Roda teknologi sedang berputar cepat. Dunia siber menggeliat, ekonomi semakin kolaboratif. Dari uang tunai di dompet, kini muncul fintech, juga "jutaan" aplikasi transaksi yang memudahkan.

Generasi milenial, kaum muda masa kini, menjadi penggerak utama transformasi ekonomi menuju ekonomi digital. Hal yang sedang menjadi fokus utama ekonomi dunia dan nasional.

Anak-anak muda berkaos oblong atau bersepatu kets kini muncul mengubah peta kompetisi perbankan dunia. Sisi "seksi" ekonomi masa kini yang patut terus didorong, sekaligus sebagai kebanggaan dari anak-anak bangsa yang tampil percaya diri menjemput sengitnya persaingan revolusi industri 4.0.

"Negeri ini harus bangga dan memberikan kesempatan seluas-luasnya pada potensi anak negeri sendiri. Sekarang era ditigal. Apa saja serba digital. Kita tentu tidak mau anak-anak generasi pelanjut tertinggal dalam hal-hal krusial seperti ini," tutur Muh Rapsel Ali, Partnership Management Executive PT Eksak Logistik Teknologi, Rabu (7/11).

Maka dari itu, Rapsel sangat berharap anak-anak Indonesia terus memacu diri, karena pada masa kini, yang gagal paham digital akan cepat tertinggal.

Rapsel mencontohkan perubahan cepat soal jasa pengiriman. Dahulu pengiriman serba manual, sekarang sudah ada jasa pengiriman digital. "PT Eksak Logistik Teknologi yang kami jalankan sekarang ini contoh nyatanya. Jasa pengirimannya bukan lagi manual, tapi sudah digital," terangnya.

Chief Operating Officer PT Eksak Logistik Teknologi, Thalhah Fahrizal. Pihaknya turut serta menjadi bagian dari perubahan digital. "Sekarang serba digital. Yang kami lakukan adalah pengiriman barang secara digital," ucapnya.

Sebelum-sebelumnya, pengirim harus repot-repot datang ke kantor jasa pengiriman mencatat barang yang ingin dikirim. "Nah, kami, PT Eksak, lebih gampang dengan digital. Resi kiriman langsung tercatat di app (aplikasi). Ini yang unik," jelasnya.

"Orang kalau sudah ngirim, otomotis bisa lihat langsung di sini (app), jadi nggak perlu nunggu resi. Orang kan tracking, mau tahu barang yang dikirim sudah di mana? Status pengiriman empat tahap akan terus terupdate di aplikasi, dari penerimaan, pengiriman ke tujuan (delivery), hingga kiriman tiba di tujuan. Kalau tanda contreng artinya (kiriman) sudah selesai (tiba di tujuan).

"Kalau tanda contreng artinya (kiriman) sudah selesai (tiba di tujuan)," sambungnya.

Pengirim tidak perlu repot-repot lagi masukkan nomor kiriman untuk mencari tahu posisi kiriman di mana. "Kalau kirim satu oke (masukkan nomor kiriman), tapi kalau ngirim banyak itu kan susah. Ini yang membedakan kami dengan jasa manual lainnya. Kontrolnya mudah. Mau komplain juga tidak perlu lagi nelpon habisin pulsa," ujar Thalhah.

"Kenapa ini bisa? Karena kami kan digital, semua proses (pengirimannya) tercata digital, kurirnya, agen-agennya, itu semua terkoneksi secara digital. Termasuk penerima kiriman, dia tahu posisi barangnya (sudah) di mana," sambungnya.

Barang yang hendak dikirim bisa langsung dikirim dari rumah atau dari kantor. "Kita tidak beda-bedakan kiriman. Satu kiriman aja pun kita jemput. Kita juga melayani belanja online. Dibayar cash atau wallet nanti setelah barang diterima," tuntasnya. [rry]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya