. Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dalam paparanya soal pengalaman Polri tentang penanganan aliran dana kelompok teroris di Forum Annual Counter-Terrorism Financing Summit 2018, yang digelar di Royal Orchid Sheraton Hotel, Bangkok diapresiasi Australia dan Thailand.
Karopenamas Divisi Humas Polri, Brigjen Polisi Dedi Prasetyo mengatakan, Polri tentunya bangga paparan Kapolri membuat mereka dapat memetik pelajaran bagaimana penanganan komperhensif penanganan terorisme termasuk pendanaan terorisme.
"Ada hal yang sangat membanggakan bahwa Polri mendapat apresiasi, dan pihak dari Thailand dan Australia yang memuji paparan Kapolri yang membuat mereka bisa belajar pengalaman kita yang amat komprehensif," kata Dedi.
Tito menguraikan tentang perkembangan terkini tindak pidana terorisme yang terjadi di Indonesia, seperti tren pendanaan terorisme, perubahan modus operandi, serta beberapa contoh kasus penanganan aliran dana teroris yang ditangani oleh Indonesia.
"Misalnya pada kasus bom Bali I, teror Thamrin Jakarta dan yang terkini, yakni teror bom gereja Surabaya," kata Tito melalui keterangan tertulisnya.
Dalam paparanya, Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) itu juga memberikan pandangan tentang peran signifikan dari Financial Intelligence Unit di berbagai negara guna memutus aliran dana dan logistik bagi para kelompok teror.
Bahwa betapa pentingnya kerjasama antar negara dalam penanganan dan penanggulangan kejahatan aliran dana kelompok teroris berupa peningkatan kerjasama.
Kegiatan ini diikuti para kepala Financial Intelligence Unit, perwakilan senior pembuat kebijakan, penegak hukum, lembaga kebijakan, dan keamanan nasional. Pesertanya dari industri dan akademisi berbagai negara yang memberikan perhatian lebih terhadap penanggulangan pendanaan terorisme dan kejahatan finansial beresiko tinggi.
Acara pembukaan diawali pidato dari Minister of Australian Petter Dutton, Menko Polhukam RI Wiranto, dan Keynote Speech oleh Deputy Prime Minister Thailand Wissanu Krea-Ngarm.
Ketiga pejabat tersebut sepakat akan pentingnya penanganan pendanaan teroris guna lebih meminimalisir kejahatan terorisme yang terjadi dan melibatkan banyak negara di dunia.
[rus]