Berita

Politik

Profesionalisme Dan Realisme

SELASA, 06 NOVEMBER 2018 | 21:16 WIB | OLEH: ZENG WEI JIAN

KAGET...!! Seorang Yusril Izha Mahendra ikut langkah orang-orang "in trouble" macam TGB, Kapitra Ampera, La Nyalla Mattaliti, Farhat dan Ngabalin.

"People can do horrible things when faced with difficult financial decisions," kata James Morris Robinson.

Mengutip istilah Stephen Douglas, dalam perjuangan ini, hanya ada "Patriots and traitors".


"Patriot" is all we need. Karena, "There is no loyalty in the heart of a traitor, only the false act of appearing trustworthy," kata Jesus Apolinaris.

Katanya; alasan di balik manuver merapat ke Kubu Ko-Ruf. Kurang-lebih, Bang Yusril ingin berperan sebagai "Trojan Horse". Mirip-mirip dengan Sukarno di zaman Jepang. Kolaboratif. Dalam kasus Bang Yusril, dia lebih mirip "Interventionist".

Sayangnya, "Leftist" yang ada di Kubu Ko-Ruf mengadopsi seruan Fidel Castro: "No thieves, no traitors, no interventionists! This time the revolution is for real!".

"Kerja-kerja-kerja" itu bagian dari Revolusi Mental yang ingin mereka bangun.

Saya takut Bang Yusril dikerjain. "Operasi PHP" berulang kali mereka rilis. Mahfud MD dan Haji Jusuf Hamka sudah merasakan pahit getir diberi harapan-palsu.

Ada kontradiksi antara "Idealisme" dan "Profesionalisme".

In philosophy, idealism is a theory that states that ideal reality or ideal things or perfect manner is shaped by our thoughts and ideas.

Sedangkan "profesionalisme" yang digambarkan Bang Yusril tidak lain dari "penghalusan" makna dari praxis "Realisme" atau "Pragmatisme".

Saya pribadi tetap menghormati Bang Yusril. To some extent, bisa memahami pilihan dari manuver itu. Bagi saya, Seorang Yusril Izha Mahendra tetap sebagai "Good Islamic fighter". Sekali pun, tetap saya emoh ikut berinteraksi dengan Kubu Ko-Ruf. Sorry to say.

Semoga Bang Yusril tidak merasa seperti yang ditulis Coco J. Ginger, "..I feel like a traitor, a phony, a fake. But I am a hypocrite with the best intentions, and I need kissing desperately." [***]

Penulis adalah aktivis Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (Komtak) 


Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Komisi V DPR: Jika Pemerintah Kewalahan, Bencana Sumatera harus Dinaikkan jadi Bencana Nasional

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:14

Woman Empower Award 2025 Dorong Perempuan Mandiri dan UMKM Berkembang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:07

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi di Akhir Pekan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:58

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:44

DPR: Jika Terbukti Ada Penerbangan Gelap, Bandara IMIP Harus Ditutup!

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:24

Banjir Aceh, Untungnya Masih Ada Harapan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:14

Dana Asing Masuk RI Rp14,08 Triliun di Awal Desember 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:08

Mulai Turun, Intip Harga Emas Antam Hari Ini

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:03

Netflix Beli Studio dan Layanan Streaming Warner Bros 72 Miliar Dolar AS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:43

Paramount Umumkan Tanggal Rilis Film Live-Action Kura-kura Ninja Terbaru

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:35

Selengkapnya