Berita

Foto: Net

Nusantara

Siang Tadi, Tambahan 17 Kantong Jenazah Merapat Di JICT 2

SELASA, 06 NOVEMBER 2018 | 17:06 WIB | LAPORAN:

Jumlah kantong jenazah yang berisi potongan tubuh beberapa korban pesawat PK-LQP Lion Air JT-610 terus bertambah.

Data terakhir yang diterima Badan SAR Nasional (Basarnas), total ada 181 kantong jenazah.

Kepala Basarnas, Muhammad Syaugi menjelaskan, 164 kantong jenazah di antaranya sudah dikirim ke Rumah Sakit Polri Said Sukanto, siang tadi ada tambahan 17 kantong berisi potongan jenazah yang ditemukan tim pencari.


"Jadi hingga siang tadi 181 kantong jenazah," paparnya dalam jumpa pers di Markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (6/11).

Pesawat Lion Air JT-160 dengan 189 orang di dalamnya jatuh di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10). Jumlah korban itu termasuk pilot, co pilot, dan kru kabin pesawat.

Syaugi menjelaskan, sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) Basarnas, masa pencarian dan evakuasi korban selama selama hari. Masa itu akan diperpanjang hingga tiga hari berikutnya.

"Ini sudah hari ke 9, besok hari ke 10, janji saya setelah tujuh hari ditambah tiga hari, terakhir besok," ulasnya.

Makanya di akhir masa perpanjangan besok akan digelar rapat analisa dan evaluasi. Adapun hasilnya nanti dijadikan patokan untuk perlu tidaknya perpanjangan lagi masa pencarian.

"Tolak ukur yang utama adalah penemuan korban, kalau masih ada kemungkinan bisa ditemukan ya kita perpanjang. Kalau tidak ada dipertemukan, ya tidak diperpanjang. Makanya tergantung hari ini bagaimana trennya sampai besok pagi," jelasnya.

Pencarian korban dan puing-puing pesawat dilakukan oleh tim dari TNI, Polri, dan beberapa instansi lainnya di bawah koordinasi Basarnas. Syaugi pun berjanji, kalaupun hasil analisa dan evaluasi memutuskan masa pencarian tidak diperpanjang, tim dari Basarnas yang ada di Jakarta, Lampung maupun Jawa Barat akan terus melakukan pencarian hingga semua korban ditemukan.

"Karena Pak presiden sangat serius sangat konsen. Setiap hari selalu menanyakan bagaimana progresnya. Beliau selalu ikuti berita itu. Mudah-mudahan 1-2 hari ini sudah bisa selesai semua. Kalau pun belum ya kita perpanjang, karena negara bertanggung jawab terhadap ini," pungkasnya.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya