Berita

Foto: Net

Bisnis

Investasi Asing Jeblok Mestinya Genjot PMDN

SELASA, 06 NOVEMBER 2018 | 13:36 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Jebloknya investasi asing alias Penanaman Modal Asing (PMA) justru sinyal positif bagi pengembangan investasi dalam negeri.

Demikian analisa ekonom konstitusi, Defiyan Cori kepada Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Selasa (6/11).

"Ini sinyal positif bagi pengembangan investasi dalam negeri yang semakin menunjukkan menurunnya ketergantungan bangsa dalam permodalan investasi asing proyek pembangunan," ujar Defiyan.


Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan hasil realisasi investasi kuartal III-2018. Secara keseluruhan total investasi pada kuartal III-2018 turun 1,6 persen dibandingkan pada kuartal III-2017. Total investasi menjadi Rp 173,8 triliun di kuartal III-2018.

Dari jumlah tersebut porsi PMA tercatat sebesar Rp 89,1 triliun atau turun 20,2 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp 111,7 triliun.

Defiyan mengulas kuartal I tahun 2018, dari realisasi investasi Rp 185,3 triliun, sebesar Rp 76,4 triliun di antaranya realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang meningkat 11 persen dibanding kuartal sama tahun 2017 sebesar  Rp 68,8 triliun.

Menurut dia, jika dibandingkan dengan total realisasi investasi, maka porsi PMDN dalam kurun waktu kuartal I-2018 masih terbilang lebih kecil dibanding investasi asing.

"Yaitu hanya sebesar 41,2 persen, sedangkan 58,8 persen masih didominasi oleh investasi asing," sebut Defiyan.

Dengan gambaran ini, lanjut dia, pemerintah harus terus mendorong kebijakan afirmatif (pemihakan) agar pengusaha dalam negeri meningkatkan pertumbuhan investasi dalam negeri secara masif.

"Itu untuk mengatasi penurunan investasi tahunan yang berhasil dicapai 13 persen pada tahun 2017," pungkasnya.[wid] 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya