Berita

Yandri Susanto/RMOL

Politik

Soal Eksekusi Mati, PAN: Prabowo Bisa Naikkan Daya Tawar Bangsa

SENIN, 05 NOVEMBER 2018 | 14:20 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

. Eksekusi mati yang dialami Tuty Tursilawati di Arab Saudi, Senin (29/10) lalu menjadi bukti lemahnya daya tawar kita sebagai bangsa. Pasalnya eksekusi itu tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu.

Menurut Ketua DPP PAN, Yandri Susanto yang kini mengusung Clon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menyatakan bahwa capresnya bisa meningkatkan daya tawar tersebut.

"Kita akui ada yang kita loloskan karena ada beberapa yang mau dihukum mati namun bisa diloloskan, misalnya dulu di Malaysia dijemput oleh Pak Prabowo bisa juga dibebaskan, berarti harus nunggu Pak Prabowo jadi presiden ya, mungkin iya," kata Yandri dalam diskusi publik di Komplek DPR, Jakarta, Senin (5/11).


Sambung dia, kasus eksekusi mati Tuti yang tanpa notifikasi itu telah merendahkan harkat dan martabat Indonesia. Maka dari itu, PAN menginginkan daya tawar yang dilakukan pemerintah terhadap negara tempat TKI dihukum mati itu harus tinggi.

"Yang perlu bisa kita lakukan ke depan itu menaikan daya tawar kita lewat G to G, negara dengan negara. Siapapun yang memimpin negara ini untuk berusaha agar warga negara kita bisa dilindungi," terang anggota DPR itu.

Legislator asal Banten itu menyebut menaikan daya tawar juga bisa dilakukan secara formal maupun informal yang terpenting nyawa anak bangsa ini diselamatkan.

Berkaca pada kasus Tuti ini, Yandri menegaskan bahwa pemerintah Arab Saudi tidak menganggap Indonesia sebagai negara yang berdaulat.

"Ini tidak bisa dibiarkan. Pemerintah Arab Saudi tidak nganggap tuh Indonesia, tidak nganggap ada KBRI-nya, ada Konjen-nya, nah ini perlu dikaji," pungkasnya. [rus]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya