Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Hijrah Pengusaha Muda Tangkal Monopoli Dan Penguasaan Asing

MINGGU, 04 NOVEMBER 2018 | 22:45 WIB | LAPORAN:

Partai Nasdem mendukung pernyataan calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) yang meminta pengusaha muda hijrah dengan melakukan kolaborasi.

Langkah itu sebagai bentuk menangkal monopoli dan meminimalisir penguasaan asing atas perekonomian nasional.

"Saya sependapat dan mendukung Pak Jokowi. Pengusaha muda harus mampu berkolaborasi satu sama lain sehingga memunculkan ide dan peluang baru. Dengan langkah itu, tenaga kerja yang terserap juga akan bertambah," jelas politisi Nasdem Ahmad Sahroni kepada wartawan, Minggu (4/11).


Dia mengemukakan, pemerintah telah memiliki Komisi Pengawas Persaingan Usaha sebagai lembaga yang mengawasi kegiatan usaha, salah satunya monopoli. Hal itu diatur dalam UU 5/1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha.

"Monopoli membuat persaingan usaha tidak sehat dan dapat menimbulkan perpecahan. Selain menghilangkan monopoli, melalui kolaborasi, sektor usaha baik jasa maupun perdagangan kita akan semakin sulit dikuasai negara asing. Ini harus dilakukan, terlebih pasar global sudah menanti di tahun 2020," beber Sahroni.

Dia mengingatkan bahwa makna hijrah terhadap pengusaha muda juga mencakup emosional dan kesabaran. Pengusaha muda juga harus mampu menguasai teknologi informasi dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0.

"Pengusaha muda harus mengusasi tekonologi dan informasi. Jangan sampai tertinggal di era Revolusi Industri 4.0," imbuh Sahroni yang juga anggota Komisi III DPR RI.

Sebelumnya, dalam pembukaan Rakernas Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) di Jakarta, Presiden Jokowi meminta agar para pengusaha muda berhijrah. Di samping mengingatkan pentingnya kesabaran dalam dunia usaha, hal lain yang ditekankan adalah kompetisi dan kolaborasi antar pengusaha. [wah]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya