Berita

Dunia

Sulit Mengaitkan Pembakaran Bendera Di Garut Dengan Pertemuan JK-Netanyahu

JUMAT, 02 NOVEMBER 2018 | 16:13 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Sulit menyimpulkan pertemuan Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu sebagai bagian dari agenda konspirasi global.

Demikian disampaikan Direktur Sabang-Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan dalam diskusi "Pertemuan JK-Netanyahu, Insiden Garut, Konspirasi Global, Adakah Korelasinya?" di Jakarta belum lama ini.

Apalagi, kata Syahganda, menyimpulkan pertemuan tersebut berhubungan erat dengan kasus pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid oleh oknum Banser NU di Garut, Jawa Barat.

"JK bukan sosok ideolog. Jadi sangat sulit mengaitkan pertemuan tersebut dengan konspirasi global dan insiden Garut," katanya.

Syahganda berpendapat pertemuan rahasia yang JK degan Netanyahu di sela-sela Sidang Umum PBB di New York, AS, tidak terkait kepentingan negara dan bangsa Indonesia.

Pertemuan rahasia Netanyahu dengan JK dibocorkan Radio Tentara Israel yang kemudian diberitakan media Israel, The Juressalem Post, edisi 30 September 2018. Publik menyikapinya datar.

Namun situasinya berbeda setelah terjadi insiden pembakaran bendera yang bertuliskan kalimat tauhid oleh oknum Banser di Garut pada 22 Oktober 2018. Umat Islam marah besar dan menggelar demo secara besar-besar. Sejumlah pihak lantas mempertanyakan insiden Garut terkait dengan pertemuan JK-Netanyahu, atau menjadi bagian dari konspirasi global.

"JK adalah pedagang. Bisa saja JK ingin berdagang dengan pihak Israel," tukas Syahganda dalam diskusi yang juga menghadirkan pembicara tokoh intelektual Islam Ridwan Saidi, politisi PKS Ahmad Fathul Bari, Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif, pemerhati intelijen Hendrajit, dan Ketua Presidium PRIMA Sya'roni.[dem]

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

UPDATE

Kebijakan Bahlil Ugal-ugalan Bikin Susah Rakyat

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:27

Bahlil Dampingi Prabowo Bertemu JK di Istana

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:23

Legislator PKB Bingung Bulog DKI Mau Serap Ribuan Ton Beras

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:13

BPH Curhat soal Dana Rp50 Miliar Masih Nyangkut di Kemenag

Selasa, 04 Februari 2025 | 17:02

Dewan Kebon Sirih Apresiasi Bantuan Modal UMKM Buat Program MBG

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:51

Kompromi Trump Basa-Basi, Dolar AS Masih di Atas Rp16.300

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:50

Pengecer Bisa Jual LPG 3 Kg, Eddy Soeparno: Prabowo Mendengar Aspirasi Masyarakat

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:47

Ferry Juliantono Dorong Alumni Fresh Unpad Buktikan Ilmu ke Rakyat

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:45

UU BUMN Sah, DPR: Penunjukan Direksi Tetap Domain Kementerian BUMN

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:29

Tidak Mau Disalahkan, Bapanas Sebut Kebijakan Impor Daging Ranah Kementan

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:28

Selengkapnya