Berita

Foto/Repro

Nusantara

Sarana dan Prasarana Ujian Rugikan Peserta CPNS

KAMIS, 01 NOVEMBER 2018 | 22:21 WIB | LAPORAN:

. Ratusan mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Komite Aksi Mahasiswa Dan Pemuda Untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) menggelar aksi unjuk rasa di KPK dan Istana Negara.

Koordinator Presidium Kamerad, Haris Pertama mengatakan pihaknya menemukan adanya dugaan praktik korupsi di institusi Badan Kepegawaian Negara (BKN) terkait Sarana dan Prasarana Ujian Calon Pegawai Negeri Sipil.

"Dalam investigasi kami pengadaan paket tersebut dilakukan melalui cara-cara yang tidak patut dan sangat tidak profesional," ujar Haris, melalui siaran pers, Kamis (1/11).


Menurutnya, kualitas spek pengadaaan barang dapat mengakibatkan kerusakan dan berimplikasi pada kerugian hak peserta CPNS karena sarana dan prasarana yang tidak refresentatif.

"Tender paket Pengadaan Sarana dan Prasarana Ujian CPNS oleh Badan Kepegawaian Negara merupakan tender yang dilakukan dengan super cepat," ungkapnya.

Hal itu, lanjut Haris, terbukti dengan waktu unggah dokumen yang sangat singkat selama 2 jam, terhitung dari pukul 08.00-10.00 WIB, dengan durasi waktu unggah yang sangat singkat tersebut maka sangat tidak mungkin pengungahan dokumen yang begitu banyak dilakukan dalam durasi yang singkat.

Hal itu belum ditambah dengan akses domain website tender milik BKN sangat susah diakses dan sering mengalami down, dan pada akhirnya dialihkan ke LPSE Kemenkeu dan Mercusuar.

Lantaran itu, pihaknya meminta Presiden Jokowi segera memecat oknum di  BKN yang tidak profesional menjalankan tugasnya.

"Kami juga meminta kepada KPK segera turun tangan mengusut tuntas adanya dugaan praktik korupsi panitia tender Pengadaan Paket Sarana dan Prasarana Ujian CPNS 2018 dan kepada BPK segera turun tangan memeriksa dengan seksama unsur kerugian negara yang terjadi disebabkan adanya proses pelaksanaan tender yang tidak profesional di BKN," ungkapnya.

Pihaknya, lanjut Haris, akan terus mengawal dugaan korupsi di BKN terkait Sarana dan Prasarana Ujian Calon Pegawai Negeri Sipil tersebut.

"Apabila dalam waktu 3x24 jam tuntutan ini tidak dipenuhi maka kami akan turun dengan aksi massa yang lebih besar," pungkasnya. [lov]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya