Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Tidak Berguna, Pemerintah Diminta Bubarkan BNP2TKI

KAMIS, 01 NOVEMBER 2018 | 21:01 WIB | LAPORAN:

Pemerintah diminta membubarkan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) karena tidak bisa mengurus permasalahan yang selalu membelit TKI.

Menyusul eksekusi mati TKI asal Majalengka Tuti Tursilawati oleh Kerajaan Arab Saudi pada Senin lalu (29/10).
 
Anggota Komisi I DPR RI Syaifullah Tamliha mengatakan, BNP2TKI yang saat ini dipimpin oleh Nusron Wahid terlihat tidak berguna dalam melakukan diplomasi untuk melindungi TKI di negara lain.


"Bila perlu dibubarkan saja BNP2TKI, tidak ada gunanya," katanya dalam diskusi bertajuk 'Daftar Panjang TKI Dihukum Mati' di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (1/11).

Syaifullah menyayangkan sikap otoritas Arab Saudi yang tidak memberikan notifikasi ke pemerintah Indonesia atas eksekusi Tuti Tursilawati.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu pun sepakat dengan pemberlakuan kembali moratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi. Menurut Syaifullah, sepanjang 2018, Arab Saudi telah mengeksekusi mati dua orang TKI yakni Zaini Misrin dan Tuti Tursilawati yang tidak disertai notifikasi kepada pemerintah Indonesia.

"Perlu ada moratorium kembali terhadap tenaga kerja kita yang dikirim ke sana (Arab Saudi)," tegasnya.

Tuti Tursilawati dijatuhi hukuman mati karena dituduh memukul majikannya Suud Malhaq Al Utibi hingga tewas pada 11 Mei 2010. Melihat majikannya terkapar, Tuti melarikan diri. Kemudian Tuti tertangkap aparat dan dieksekusi mati dengan cara dipancung. [wah]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya