Berita

Bambang Haryo/RMOL

Bisnis

Ambisi Sri Mulyani Jangan Jadi Multiplayer Effect Ke Kondisi Ekonomi

KAMIS, 01 NOVEMBER 2018 | 17:10 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Ambisi Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani yang ingin penerimaan pajak untuk negara pada anggaran pendapatan belanja negara (APBN) 2019 sebesar Rp 1.786,4 triliun jangan sampai memperparah kondisi ekonomi.

Pasalnya, angka yang tumbuh 15,4 persen dari outlook APBN 2018 itu dianggap bisa mencekik para pengusaha dan UMKM di Indonesia.

Politisi Partai Gerindra, Bambang Haryo mengungkapkan dari kenaikan cukai rokok saja, kebijakan itu sudah banyak memiliki multiplayer effect ke perekonomian rakyat.


"Kemarin saya bilang pas interupsi, kenaikan dari cukai rokok saja itu bisa menimbulkan multipralyer effect yang luar biasa buat perekonomian kita," kata Bambang, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (1/11).

Haryo merujuk pada data banyaknya jumlah perokok di Indonesia ketika cukai rokok naik dan berimplikasi pada kenaikan harga rokok maka bisa mengganggu kebutuhan lainnya.

Selain itu, Anggota Komisi V DPR ini menyebut implikasi kepada kelompok UMKM dan pabrik rokok.

"UMKM kita sebanyak 30 persennya itu penjual rokok, pasti mereka kena dampak dari kebijakan ini. Terus pabrik rokok, itu pekerjanya ratusan ribu, pasti nanti kena pengurangan," ungkapnya.

Dampak tersebut, lanjut Bambang, jelas dirasakan petani tembakau. Legislator asal Jawa Timur ini juga menyebut jumlahnya ratusan ribu.

"Ini jelas mereka terkena dampaknya. Jadi multiplayer effect dari kenaikan cukai rokok saja sudah banyak belum kenaikan pajak-pajak lainnya," tegasnya.

Menkeu sendiri mengakui bahwa target ini sangat ambisius. Lantaran itu Sri Mulyani menggenjot Dirjen Pajak agar bisa mencapai target ini di 2019 mendatang atas dasar peningkatan pendapatan negara dari pajak sejak tahun 2014. [lov]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya