Berita

Politik

Proyek Meikarta Bentuk Pengangkangan Atas Kekuasaan Pemerintah, Harus Distop

RABU, 31 OKTOBER 2018 | 16:17 WIB | LAPORAN:

Baru-baru ini KPK membongkar praktek penyuapan proyek Meikarta di Cengkareng, Kabupaten Bekasi, yang melibatkan pejabat pemerintah setempat.

Tak tanggung tanggung, dalam rangkaian operasi penangkapan ini, KPK memboyong lima orang tersangka penerima uap yang mewakili Pemkab Bekasi. Di antaranya ada Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin.

Sementara empat lainnya ditengarai sebagai pemberi suap. Salah satunya Direktur Operasional Lippo Grup, Billy Sindoro.

Penyuapan ini berkaitan dengan berbagai izin yang sampai saat ini belum dimiliki oleh Lippo Grup selaku pengembang hunian Meikarta.

Direktur Eksekutif Perhimpunan Advokat Pro Demokrasi (PAPD), Marthen Y. Siwabessy mengatakan, sejak awal pembangunan kawasan hunian Meikarta memang sudah bermasalah.

Deretan masalah yang mengiringi pembangunan hunian Meikarta, sebut dia, antara lain sejak awal tidak masuk dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Bekasi. Proyek hunian ini pun ditentang oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat karena tidak sejalan dengan Rencana Pengelolaan Pembangunan dan Pengembangan Kota Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan di Jabar.

"Dari sekitar 500 hektar lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan hunian Meikarta, Pemerintah Kabupaten Bekasi baru memberikan izin tahap awal berupa Izin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT) untuk lahan seluas 84,6 hektar," ulas dia melalui siaran pers, Rabu (31/10).

Dengan adanya OTT KPK, menurut dia, semakin memperjelas proyek Meikarta memang dibangun di atas berbagai masalah perizinan. Oleh karena itu, Marthen menegaskan, pembangunan hunian megah Meikarta selayaknya segera dihentikan.

"Kejahatan korporasi ini adalah satu bentuk pengangkangan terhadap kekuasaan pemerintah serta satu bentuk pemerkosaan terhadap aturan perundangan yang berlaku," kecamnya.
 
Ia juga menyoroti kedatangan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan saat acara pemasangan atap menara Meikarta yang justru menambah legitimasi dan kepercayaan konsumen bahwa megaproyek senilai Rp 278 triliun ini full back up dari pemerintah pusat.

Namun ia memastikan PAPD akan terus mengawal hingga tuntas proses pengungkapan kasus suap izin proyek Meikarta.

"Semoga KPK secepatnya memeriksa pihak-pihak terkait lainnya selain James Riady. Banyak mata mengawasi proses penuntasan perkara ini, termasuk mata kami," tutupnya.[wid] 

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya