Berita

Forum Joint Statement Forum/RMOL

Bisnis

Ekspor Impor MEA Tetap Harus Dilengkapi Dokumen

SELASA, 30 OKTOBER 2018 | 18:13 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

. Terbentuknya kebijakan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) bukan berarti menjadikan negara-negara di kawasan Asia Tenggara menjadi sangat bebas melakukan apapun.

Hal tersebut disampaikan Staf Ahli Kementerian Koperasi dan UMKM, Pariaman Sinaga dalam forum Joint Statement Forum: Optimalisasi dan Implementasi MEA Dalam Masyarakat Akar Rumput di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Selasa (30/10).

Pariaman menjelaskan bahwa dibentuknya MEA semata untuk memperlancar arus pertukaran barang dan jasa dengan salah satu poinnya adalah mengurangi bea atau pajak.

Hanya saja, kata Pariaman, kebanyakan publik mengartikan bahwa MEA akan menghapus bea secara menyeluruh dan mengurangi pendapatan pajak negara.

"Bahwa tarifnya rendah atau pada komoditas tertentu tidak ada tarif memang iya, seperti itu yang perlu dipahami," ujar Pariaman.

Dia menjelaskan juga bahwa sekalipun pada beberapa komoditas dibebaskan biaya bea atau pajak, tetapi komoditas tersebut tetap harus dilengkapi dokumen kelayakan dan legalitas baik ekspir atau impor.

"Bebas tarif pada komoditi tertentu, tetap harus dilengkapi dokumennya. Jadi tidak ada asal kirim atau tetap berlaku peraturan pabean ekspor impor," jelasnya.

Pariaman yang berbicara di hadapan Forum Komunikasi Mahasiswa Hubungan Internasional ini menegaskan bahwa di MEA yang disebut bebas sekalipun jika tidak dilengkapi dokumen maka dapat disebut barang ilegal.

"MEA memang meringankan beban tarif atau bahkan tidak ada sama sekali, tetapi jika tidak ada dokumen tetap barang ekspor atau impor itu disebut barang selundupan atau ilegal," tutupnya. [rus]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya