Berita

Rolas Sitinjak/BPKN

Nusantara

Kemenhub Harus Audit Total Regulasi JT-610 Sebelum Lepas Landas

SELASA, 30 OKTOBER 2018 | 15:53 WIB | LAPORAN:

Musibah kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 dengan rute penerbangan Jakarta-Pangkalpinang membuat Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) angkat bicara.

Wakil Ketua BPKN Rolas Sitinjak mengatakan, Kementerian Perhubungan harus melakukan audit ulang maskapai Lion Air.

"Menteri Perhubungan (Menhub) harus melakukan audit ulang atas seluruh regulasi atau mekanisme yang ada tentang pengecekan pesawat sebelum pesawat lepas landas," ujarnya melalui siaran pers di Jakarta, Selasa (30/10).

BPKN mempertanyakan selama 10 tahun maskapai Lion Air beroperasi, sejauh ini banyak mendapat komplain dari konsumen baik itu berupa keterlambatan, kehilangan barang, nomor bangku digunakan lebih dari seorang penumpang dan masalah lainnya.

"Karena itu, pemerintah harus berani dan tegas memberikan sanksi seperti pencabutan izin usaha apabila ditemukan ada kesalahan dari pihak pelaku usaha penerbangan," jelas Rolas yang pernah memenangkan advokasi gugatan terhadap Lion Air karena diterlantarkan.

Menurut dia, perlu komitmen yang serius dan sungguh-sungguh dari pihak pemerintah, pelaku usaha maupun konsumen dalam hal transportasi udara. Karena kelalaian kecil dapat mengakibatkan hal yang sangat fatal.

Rolas mengingatkan, UU 1/2009 tentang Penerbangan, pasal 10 jelas menunjuk penerbangan dikuasai oleh negara yang dibina pemerintah yang memperhatikan aspek kehidupan masyarakat.

Dalam ayat 5 huruf G UU tersebut berbunyi: memenuhi perlindungan lingkungan dengan upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran yang diakibatkan dari kegiatan angkutan udara dan kebandarudaraan, dan pencegahan perubahan iklim, serta keselamatandan keamanan penerbangan.

"Nah berdasarkan poin ini, dugaan ada persoalan teknis yang tidak dijalankan sehingga mengakibatkan pesawat jatuh. Karenanya ada pembenahan secara sistematis,” harap Rolas.[wid]

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Timnas Amin Siang Ini Dibubarkan

Selasa, 30 April 2024 | 09:59

Perbuatan Nurul Ghufron Dinilai Tidak Melanggar Etik

Selasa, 30 April 2024 | 09:57

Parpol Ramai-ramai Gabung Koalisi Prabowo Jadi Alarm Matinya Oposisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:55

PKS Oposisi atau Koalisi Tunggu Keputusan Majelis Syuro

Selasa, 30 April 2024 | 09:46

Anggaran Sudah Disetujui, DPRD DKI Tunggu Realisasi RDF Skala Perkotaan

Selasa, 30 April 2024 | 09:36

Beli Sabu, Oknum Polisi Tulungagung Ditangkap

Selasa, 30 April 2024 | 09:31

MPR akan Bangun Komunikasi Politik dengan Jokowi hingga Hamzah Haz Jelang Transisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:27

Jakarta Hari Ini Cenderung Cerah Berawan

Selasa, 30 April 2024 | 09:19

Perahu Rombongan Kader PMII Terbalik, Satu Meninggal

Selasa, 30 April 2024 | 09:06

2 Mei, Penentu Lolos Tidaknya Garuda Muda ke Olimpiade Paris

Selasa, 30 April 2024 | 08:48

Selengkapnya