Berita

Lion Air Di Laut Bali/Net

Nusantara

Terkini JT-610, Ini Jejak Kecelakaan Pesawat Lion Air

SELASA, 30 OKTOBER 2018 | 10:29 WIB | LAPORAN:

. Di usia belia, Boeing 737 MAX 8 dengan kode regitrasi PK-LQP buatan tahun 2018, berhenti terbang. Terbujur di kedalaman laut Jawa. Padahal baru dioperasikan Lion Air pada 15 Agustus 2018.

Adalah Captain Bhavye Suneja yang menerbangkan Boeing 737 MAX 8 dengan kode registrasi PK-LQP. Pilot asal India ini mengantongi lebih dari 6000 jam terbang.

Sejak Maret 2011, hingga menerbangkan JT-610, Bhavye sudah lebih dari 7 tahun menjadi pilot di Lion Air. Pilot jebolan pendidikan penerbangan di Bel Air International, California ini, sebelum bergabung dengan Lion Air, mengikuti pelatihan di maskapai penerbangan Emirates.


Pendamping Bhavye adalah Harvino. Sebelum menjadi co-pilot Lion Air JT-610, ia sempat menjadi petugas Air Traffic Control (ATC) Angkasa Pura I.

Hingga penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno Hatta menuju Pangkal Pinang, Senin (29/10), Harvino sudah lima tahun lebih bergabung di Lion Air.

Dengan Lion Air JT-610, Bhavye dan Harvino membawa 178 penumpang dewasa, satu anak-anak dan dua bayi serta lima flight attendant.

Pagi itu, pukul 06.10 WIB, JT-610 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta Banten. Tujuan Bandara Depati Amir di Pangkalpinang. Dijadwalkan tiba pada Pukul 07.10 WIB.

Apa mau dikata, Lion Air JT-610 hilang kontak pada pukul 06.33 WIB. Pesawat baru ini terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E. Tepatnya di sekitar Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Hingga 30 Oktober, JT-610 adalah pesawat kedua milik maskapai Lion Air yang mengalami kecelakaan di tahun 2018.

Sebelumnya, pada 29 April 2018, Lion Air JT-892 ketika mendarat di Bandara Jalaluddin Tantu, Gorontalo, tergelincir. Pesawat yang membawa 174 penumpang ini meluncur cepat dan tergelincir dari arah runway (landas pacu) 27. Tidak ada korban jiwa.

Jejak Kecelakaan

Di tahun 2017, Lion Air JT-197 Boeing 737-900ER berkode PK-LJZ bersenggolan sayap dengan pesawat Wings Air ATR 72-500 dengan kode registrasi PK-WFF.

Kecelakaan terjadi pada 3 Agustus di Bandar Udara Internasional Kuala Namu, Sumatera Utara. Bagian sayap kedua pesawat ini mengalami kerusakan.

Tahun 2015, Boeing 737-900ER Lion Air dengan kode penerbangan 303, ketika hendak lepas landas, bagian belakang pesawat meledak.

Peristiwa yang terjadi pada 24 April di Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara menyebabkan tiga orang penumpang mengalami luka serius. Sebanyak 207 penumpang dan tujuh awak pesawat selamat.

Tahun 2014, tepatnya 2 Februari, Boeing 737-900ER Lion Air dengan nomer penerbangan 461 mengalami pendaratan keras di Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya. Dua penumpang mengalami luka serius, tiga penumpang mengalami luka ringan.

Tahun 2013, tepatnya pada Selasa malam, 6 Agustus, Boeing 737-800ER Lion Air JT-892 tergelincir di Bandara Jalaluddin Tantu, Gorontalo. Kali ini pesawat mengalami over run atau keluar landasan. Tidak ada korban jiwa. Sebanyak 110 orang penumpang selamat.

Pada 19 April 2013, Pesawat Boeing 737-900 Lion Air dengan tujuan Denpasar-Jakarta, mendadak berhenti saat akan mengudara. Pesawat sudah bergerak dengan kecepatan tinggi. Tiba-tiba berhenti saat ada di ujung landasan Bandar Udara Ngurah Rai.

Enam hari sebelumnya, tepatnya 13 April. Boeing 737-800 PK-LKS milik Lion Air saat hendak mendarat di Bandara Ngurah Rai, Bali, terjerembab ke laut. Badan pesawat terbelah, jadi dua bagian.
 
Rute penerbangan pesawat nahas ini dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung menuju Bandara Ngurah Rai di Bali. Semua penumpang, 101 jiwa dan sejumlah kru pesawat dinyatakan selamat.

Tahun 2011, sekitar pukul 07.24 WITA tanggal 23 Oktober, Lion Air JT-673 tergelincir di Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Pada 17 Februari, Lion Air Boeing 737-900 ER (pesawat yang sama yang tergelincir di Pekanbaru 2 hari sebelumnya) bersenggolan dengan pesawat Lion lainnya ketika sedang didorong oleh traktor di Jakarta. Pesawat mengalami kerusakan pada stabilizer bagian belakang.

Sebelumnya, pada 15 Februari, Lion Air Boeing 737-900 ER tujuan Medan-Pekanbaru-Jakarta dengan nomor penerbangan JT-0295 tergelincir di Pekanbaru. Roda pesawat keluar dari lintasan bandara.

Sehari sebelumnya, 14 Februari, Lion Air penerbangan 598, Boeing 737-900ER rute Jakarta-Pekanbaru tergelincir saat mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.

Pada 2010, tanggal 3 November, Lion Air penerbangan 712, Boeing 737-400 PK-LIQ rute Jakarta-Pontianak-Jakarta tergelincir di Bandara Supadio, Pontianak.

Tahun 2009, pada 9 Mei, MD-90 Lion Air PK-LIL tergelincir di Bandara Soekarno-Hatta.

Lantas tanggal 23 Februari, Lion Air penerbangan 972 PK-LIO, MD-90 rute Medan-Batam-Surabaya mendarat darurat di Bandara Hang Nadim, Batam. Roda depan pesawat macet.

Tahun 2007, Lion Air penerbangan 311, MD-82 rute Banjarmasin-Surabaya, tanggal 19 Maret, batal lepas landas. Padahal sempat meluncur di landasan pacu Bandar Udara Sjamsudin Noor, Banjarmasin. Gangguan teknis.

Tahun 2006, Lion Air penerbangan 792, PK-LIJ Boeing 737-400 rute Jakarta-Makassar-Gorontalo, tanggal 24 Desember,tergelincir saat melakukan pendaratan di Bandara Hasanuddin, Makassar.

Pada 7 April 2006, Lion Air penerbangan 391, MD-82 rute Pekanbaru-Jakarta, batal lepas landas di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Roda kiri pesawat tiba-tiba tak bergerak. Padahal sudah bergerak dari apron menuju ujung landasan dan siap terbang.

Sebelumnya pada 4 Maret 2006, Lion Air penerbangan 8987, MD-82 rute Denpasar-Surabaya tergelincir saat mendarat di Bandara Juanda, Surabaya.

Mengawali tahun 2006, Lion Air penerbangan 778, MD-82 rute Ambon-Makassar-Surabaya tergelincir saat melakukan pendaratan di Bandara Hasanuddin, Makassar tanggal 18 Januari.

Pada tahun 2005, juga mengawali tahun, tepatnya 10 Januari, Lion Air penerbangan 789, MD-82 gagal lepas landas di Bandara Wolter Monginsidi, Kendari. Salah satu ban pesawat kempis.

Tanggal 3 Februari, Lion Air penerbangan 791, MD-82 rute Ambon-Makassar tergelincir saat mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar.

Dan kemudian pada 12 Februari, Lion Air penerbangan 1641, MD-82 rute Mataram-Surabaya tergelincir ketika akan lepas landas di Bandara Selaparang, Mataram. Roda bagian depan keluar landasan.

Menutup tahun 2005, tanggal 24 Desember, Lion Air penerbangan 792, MD-82 rute Jakarta-Makassar-Gorontalo, kembali tergelincir ketika melakukan pendaratan di Bandara Hasanuddin, Makassar.

Di tahun 2004, pesawat Lion Air mengalami dua kali kecelakaan. Tanggal 3 Juli, Lion Air Penerbangan 332, MD-82 rute Jakarta-Palembang mendarat tidak sempurna di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang.

Kemudian tanggal 30 November, Lion Air Penerbangan 538 PK-LMN, MD-82 rute Jakarta-Solo-Surabaya, tergelincir saat melakukan pendaratan di Bandara Adisumarmo, Solo. Sebanyak 25 orang penumpang tewas.

Tahun 2003, pesawat Lion Air tercatat hanya satu kali mengalami kecelakaan. Tepatnya tanggal 31 Oktober. Lion Air penerbangan 787, MD-82 rute Ambon-Makassar-Denpasar, keluar jalur saat mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar.

Sementara di tahun 2002, Lion Air PK-LID Boeing 737-200 rute Jakarta-Pekanbaru-Batam dengan nomer penerbangan 386, gagal lepas landas. Terjerembab. Setelah lebih dari lima meter meninggalkan landasan pacu di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Tujuh orang penumpang luka-luka dan patah tulang pada kecelakaan yang terjadi tanggal 14 Januari.[dem]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya