Berita

Nusantara

Dua Pembakar Bendera Jadi Tersangka, Ini Alasan Polisi

SELASA, 30 OKTOBER 2018 | 10:32 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Dua orang oknum Bantuan Ansor Serbaguna (Banser) yang membakar bendera mirip Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) akhirnya ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Jawa Barat.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Kombes Pol Umar Surya Fana menjelaskan. F dan M dua oknum Banser dikenakan pasal yang sama dengan U yang membawa bendera mirip HTI pada perayaan Hari Santri di Limbangan, Garut, Jawa Barat.

“Kasus pembakaran bendera di Garut, ada tiga tersangka. pembakar bendera HTI ada 2, F dan M serta U yang bawa bendera kena pasal 174 KUHP,” kata Umar saat dihubungi wartawan, kemarin (Senin, 30/10).


Jeratan pasal itu, kata Umar, sesuai dengan delik pasal 174 KUHP dimana saat dua oknum Banser membakar bendera saat pelaksanaan upacara Hari Santri.

“Sehingga dianggap mengganggu pelaksanaannya upacara HSN, sesuai delik di pasal 174 KUHP,” tambahnya.

Sebelumnya, Kabareskrim Komjen Arief Sulistyanto mengatakan, pembakaran bendera HTI yang bertuliskan kalimat Tauhid spontan dilakukan oleh anggota Banser NU lantaran menganggap HTI dilarang oleh pemerintah sehingga tidak bisa dipidana lantaran tak ditemukan mens rea alias niat jahatnya.

Lantas kenapa akhirnya bisa dipidana?

Umar menjelaskan bahwa penyidikan itu bersifat dinamis, bukan statis, penyidik mengambil kesimpulan berdasarkan alat bukti. Sehingga, sambung Umar, jika saat Kabareskrim merilis belum ada alat bukti maka tidak bisa disimpulkan dua orang tersebut lolos dari jerar pidana.
“Nah diperjalanan penyidikan ditemukan alat bukti baru yang tentu akan mempengaruhi kesimpulan penyidik,” papar Umar.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya