Berita

Budi Kaliwono/Net

Politik

KPK Didorong Usut Dugaan Korupsi Di TransJakarta

MINGGU, 28 OKTOBER 2018 | 09:53 WIB | LAPORAN:

Pencopotan Direktur Utama PT TransJakata, Budi Kaliwono terus disuarakan sejumlah elemen masyarakat. 

Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Astina mengaku dapat kabar Budi Kaliwono sudah dicopot.

"Saya mendapat pesan singkat dari seorang teman yang isinya memberi tahu bahwa Dirut Transjakarta diganti,"  kata Astina dalam keterangannya, Minggu (28/10).

Ia bersyukur jika benar adanya Budi dicopot menjaga TransJakarta bangkrut seperti Cipaganti. Budi sebelumnya menjabat Wakil Presiden Direktur PT Citra Mahardika Tbk atau yang lebih dikenal dengan nama Cipaganti. Walau menurut dia, langkah mencopot Budi sudah terlambat.

"Entah apa alasannya saat lalu dirut Transjakarta diambil dari orang yang yang membuat bangkrut perusahaan lain? Seperti tidak ada orang baik saja," kritiknya.

Sekitar dua tahun lalu dirinya pernah meminta agar semua jajaran Transjakarta di bawah kepemimpinan Budi Kaliwono diganti. Alasannya karena manajemen Transjakarta tidak bisa membangun perusahaan dan pelayanan Transjakarta yang baik bagi warga Jakarta dan diduga banyak korupsinya.

"Contoh kecil korupsinya, dalam program peremajaan Metromini menjadi Minitrans, Transjakarta menjual mobil dan mengutip uang manajemen Rp 30 juta di muka. Juga soal uang hasil 7 juta transaksi per hari Top Up uang elektronik di halte Transjakarta tidak jelas laporan serta pertanggungjawabannya," paparnya.

Ia mendorong KPK masuk juga memeriksa dugaan korupsi di Transjakarta. Selama dipegang Budi, Transjakarta dinilainya amburadul, korup pelayanan juga manajemennya.

"Semoga orang pengganti atau Dirut serta jajaran manajemen yang baru adalah orang yang punya hati melayani, profesional dan mumpuni serta tidak korup. Semoga mereka bisa membawa Transjakarta lebih baik membangun pelayanan bagi warga Jakarta," pintanya.

Budi Kaliwono diangkat menjadi dirut Transjakarta semasa pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama.[wid]


Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya