Berita

Mahyudin/Net

Mahyudin: Politik Uang Melahirkan Pemimpin Tak Punya Kapasitas

KAMIS, 25 OKTOBER 2018 | 22:36 WIB | LAPORAN:

Setiap negara memiliki ciri-ciri sistem demokrasi tersendiri. Dalam Hal ini, Indonesia menganut sistem Demokrasi Pancasila.

Begitu kata Wakil Ketua MPR Mahyudin saat diskusi bertema 'Demokrasi Ala Indonesia Minimalisir Pejabat Korupsi?' di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (25/10).

Menurut Mahyudin sistem demokrasi Indonesia dijelaskan dalam sila keempat Pancasila.

"Dari sistem inilah maka di Indonesia hadir lembaga-lembaga perwakilan seperti DPR," ujar Mahyudin.

Lebih lanjut Mahyudin menjelaskan dalam demokrasi, semua rakyat mempunyai hak yang sama, sehingga Pemilu merupakan sarana untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat.

Meski demikian Mahyudin mengakui sistem demokrasi langsung melalui Pemilu dirasa tak optimal jika kondisi ekonomi, politik, sosial, budaya, dan pendidikan masyarakat masih rendah. Menurutnya pemilihan langsung dapat memunculkan terjadinya politik uang.  

"Money politic itu bisa berupa barang, bisa berupa uang," ujarnya.

Ia menilai dari politik uang itu lahirlah pemimpin-pemimpin yang tak mempunyai kapasitas. Bahkan Mahyudin menyebut pemimpin yang terpilih lewat Pilkada adalah orang-orang yang cenderung punya modal.

"Yang bagus bisa kalah karena tak punya modal," ujarnya.

Terpilihnya seorang kepala daerah yang disponsori akan menyebabkan kekuasaan yang tergadai. Dari sinilah membuat banyak kepala daerah kena OTT KPK.

"Saya harap di Cirebon kepala daerah terakhir yang ditangkap KPK," harapnya.

Diakui Mahyudin untuk membuktikan mahar politik memang susah, namun praktek semacam itu ada. Banyak orang yang mengaku diminta uang mahar atau uang perahu saat maju dalam Pilkada.

Menghadapi yang demikian pria asal Kalimantan itu menyarankan pemilihan kepala daerah diserahkan ke DPRD. Hal itu pernah terjadi di masa Orde Baru, namun Mahyudin mengakui pada masa itu ada kerancuan sebab ada unsur eksekutif di DPRD.

"Pada masa itu ada Fraksi ABRI (TNI/Polri)," ujarnya.

Mahyudin menambahkan dalam era reformasi ini, kondisi DPRD lebih bagus. Tak ada unsur eksekutif sehingga pemilihan kepala daerah dapat dikembalikan ke DPRD lagi.

Meski begitu lagi-lagi, sambung Mahyudin, tidak ada jaminan pemilihan kepala daerah kembali ke DPRD bebas politik uang, Tapi jika dikembalikan ke DPRD akan lebih memudahkan pengawasan.

"Pilkada lewat DPRD bisa saja nanti anggotanya langsung diawasi KPK," jelasnya.

Mahyudin juga menyarankan untuk menghilangkan politik uang, biaya operasional partai dan saat Pemilu ditanggung oleh negara. Ini penting agar partai dan politisi tak terbebani masalah keuangan. [nes] 

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya