Berita

Mahyudin/Net

Politik

Mahyudin Yakin Bupati Cirebon Bukan Yang Terakhir Ditangkap KPK

KAMIS, 25 OKTOBER 2018 | 18:11 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Wakli Ketua MPR Mahyudin menilai akan ada lagi kepala daerah yang dicokok KPK dalam operasi tangkap tangan.

Menurutnya, hal itu lantaran tingginya biaya demokrasi di Indonesia yang membuat kepala daerah putar otak untuk membalikkan modal kampanye. Mahyudin menilai kepala daerah yang akan ditangkap KPK tinggal menunggu giliran.

"Percaya sama saya Bupati Cirebon bukan yang terakhir kali ditangkap KPK walaupun hati kecil saya ini berharap ini yang terakhir," ujar Mahyudin di gedung  Parlemen, Jakarta, Kamis (25/10).


Bukan sekali KPK menangkap kepala daerah, Baru baru ini, Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra tertangkap KPK. Sebelumnya lagi Bupati Bekasi dan Malang serta kepala daerah lainnya sudah terlebih dulu mengenakan rompi oranye tahanan KPK.

Mahyudin menilai hal itu tidak terlepas dari biaya politik yang tinggi, sehingga siapapun yang menjadi kepala daerah telah tersandera dengan para sponsor yang membiayainya.

"Karena sudah tersandera dari awal, dia harus mencicil utang kampanyenya," ujarnya.

Politisi asal Kalimantan Timur ini menyebut jika kondisi demokrasi seperti ini terus maka negara ini sedang dalam masalah yang besar. Apalagi hal ini menyangkut masalah kepemimpinan yang seharusnya mengurusi hajat hidup orang banya.

Mantan politisi Golkar ini juga membuka data berdasarkan pengalaman pribadinya, untuk maju menjadi seorang gubernur minimal butuh biaya Rp50 miliar. Hal itu baru diperuntukkan bagi biaya saksi saja, belum kebutuhan yang lainnya.

"Pertanyaannya dari mana dapat duit timsesnya? Dari sponsor, mana ada makan siang yang gratis dari sponsor," ujarnya. [nes]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya