Berita

Hukum

Polisi, Lebih Penting Bongkar Sindikat Mafia Impor Pangan!

RABU, 24 OKTOBER 2018 | 02:10 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Kepolisian semestinya menunda pemanggilan Rizal Ramli terkait pelaporan Partai Nasdem yang menuduh mantan Menko Ekonomi dan Menko Maritim itu mencemarkan nama baik Surya Paloh.

"Ada yang lebih penting daripada memproses kasus pencemaran nama baik, yaitu membongkar sindikat mafia impor pangan sebagaimana dibeberkan RR," ujar Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima) Sya'roni kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa malam (23/10).

Sya'roni mengatakan rakyat pasti mengapresiasi kepolisian bila berani menindaklanjuti dugaan korupsi impor pangan yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan. Sebaliknya, rakyat akan kecewa jika yang diproses terlebih dahulu justru tuduhan pencemaran nama baik oleh Rizal Ramli yang telah membeberkan indikasi-indikasi korupsinya.


"Padahal ada substansi yang lebih penting yaitu menghentikan keserakan para penikmat impor pangan. Caranya dengan membongkar kasus dugaan korupsi impor pangan terlebih dahulu.
Puluhan juta rakyat akan terselamatkan bila aparat berhasil menggulung sindikat mafia impor pangan," imbuh dia.

Kebijakan impor pangan, kata dia, menyengsarakan para petani dan petambak garam. Mereka berharap akan mendapatkan harga bagus tetapi karena ada impor terpaksa harus gigit jari.

"Kerugian karena adanya impor pangan sangat besar sekali. Bisa dibayangkan dari 2 juta ton beras dan 3,7 juta garam, berapa keuntungan yang bisa dikumpulkan oleh para mafia impor. Pasti sangat besar," tukas Sya'roni.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya