Berita

Adhie M Massardi/Net

Hukum

Partisipasi Publik Melawan Korupsi Bisa Menurun

RABU, 24 OKTOBER 2018 | 00:04 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Kredibilitas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai satu-satunya institusi penegak hukum dalam tindak pidana korupsi yang dipercaya publik akan kian tergerus karena dianggap tidak responsif terhadap berbagai pengaduan dari masyarakat.

"Padahal seharusnya KPK cepat tanggap terhadap isu-isu korupsi yang bukan hanya merugikan keuangan negara, tapi juga mengganggu hajat hidup orang banyak yang terungkap di ranah publik," kata Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M Massardi melalui pesan elekronik yang dipancarluaskannya, Rabu (24/10).

Dia mencontohkan skandal impor pangan. Seharusnya KPK paham bahwa isu-isu korupsi besar selalu melibatkan para penguasa sehingga respon penegakan hukum yang lamban akan dengan sangat mudah disulap menjadi pencemaran nama baik oleh si pelaku korupsi, dan membuat pengungkapnya bisa lekas dituduh balik untuk dijadikan tersangka.


"Apa yang terjadi pada Rizal Ramli dan yang siap dijatuhkan kepada teman-teman di IndonesiaLeak semata akibat kurang responsifnya KPK dalam menindaklanjuti temuan masyarakat," kata Jurubicara Presiden era Pemerintahan Abdurrahman Wahid itu.

Adhie percaya, melihat kasus-kasus pembalikkan tuduhan pencerman nama baik kepada orang-orang yang berniat melawan korupsi di negeri ini, akan memupus keterlibatan publik dalam pemberantasan korupsi.

"Kalau hal ini berul-betul terjadi, yang rugi bukan hanya KPK yang tidak akan lagi didukung masyarakat saat menghadapi tekanan kekuasaan, tapi seluruh rakyat Indonesia akan merugi. Jangan sampai para koruptor merasa difitnah hanya karena skandal korupsinya tidak disentuh (aparat) hukum," tukas Adhie.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya