Berita

Foto/RMOL

Politik

Kasus Ratna Sarumpaet Naikkan Tren Positif Jokowi-Ma'ruf Amin

SELASA, 23 OKTOBER 2018 | 16:54 WIB | LAPORAN:

Kasus informasi bohong alias hoax penganiayaan yang disebarluaskan oleh Ratna Sarumpaet (RS) membawa tren positif atas elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Tingkat elektabilitas Jokowi-Ma'ruf bertambah dari kalangan terpelajar dan kalangan pemilih dari ekonomi kelas mapan.

Peneliti senior dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ikrama menjelaskan, hal itu sebagaimana hasil survei lembaganya baru-baru ini. RS ketika itu menjadi Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.


Ikrama menjelaskan, pada September 2018 lalu, sebelum kasus hoax, dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf di segmen ini hanya sebesar 40,5 persen. Kalah dari Prabowo-Sandi yang berhasil memperoleh dukungan 46,8 persen.

"Namun setelah kasus hoax, yakni pada Oktober tahun ini, dukungan terhadap Prabowo-Sandi mengalami penurunan yaitu hanya sebesar 37,4 persen," tandasnya dalam konferensi pers rilis survei bertajuk "Hoax dan Efek Elektoral Kasus Ratna Sarumpaet" kantornya, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (23/10).

Sementara, lanjutnya, masih di segmen kaum terpelajar, tingkat elektabilitas milik pasangan Jokowi-Ma'ruf malah mengalami kenaikan menjadi 44 persen.

"Sementara masih ada 18,6 persen kaum terpelajar yang masih belum menentukan pilihan," imbuhnya.

Perubahan dukungan, kata dia, juga terjadi pada pemilih dengan segmen ekonomi mapan. Yang mana pada September lalu, tingat elektabilitas pasangan Jokowi-Amin sebesar 46,2 persen. Sementara pasca kasus hoax RS, yakni pada Oktober tahun ini, angka itu meningkat menjadi 54,8 persen.

"Sementara tingkat elektabilitas Prabowo-Sandi di tingkat ekonomi mapan mengalami penurunan. Sebelumnya pada September 2018 sebesar 43,8 persen. Saat ini dukungan terhadap Prabowo-Sandi di kelas ekonomi mapan hanya sebesar 34,5 persen," urainya.

Dijelaskannya, penambahan tingkat elektabilitas Jokowi-Ma'ruf ini pertama karena kaum terpelajar banyak mengakses berbagai informasi, termasuk informasi tentang dunia politik.

Kedua, menurut dia, pemilih kalangan terpelajar dan segmen ekonomi menengah ke atas lebih sensitif dalam menilai karakter kepemimpinan.

"Salah satunya adalah mereka secara umum tidak menyukai karakter pemimpin yang mudah terkecoh dan reaksioner terhadap suatu peristiwa," pungkasnya.

Survei ini dilakukan pada tanggal 10 sampai 19 Oktober lalu dengan melibatkan 1.200 responden. Mereka dipilih dari seluruh wilayah Indonesia dengan metode multistage random sampling.

Adapun margin of error dari survei adalah sebesar 2,8 persen, dengan tingkat kepercayaan 97,2 persen. Pengambilan sampel dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuisioner. [lov]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya