Berita

Fahira Idris/Net

Hukum

Proses Hukum Pembakaran Bendera Tauhid Cara Paling Tepat Tenangkan Umat

SELASA, 23 OKTOBER 2018 | 14:55 WIB | LAPORAN:

Kekecewaan dan marah umat Islam dibakarnya bendera bertuliskan kalimat tauhid yang dilakukan Anggota Banser saat perayaan Hari Santri Nasional di Garut, Senin (22/10) kemarin dinilai sangat wajar.

Namun, umat Muslim diharapkan tetap tenang dan tidak terprovokasi serta menyalurkan rasa marah dan kekecewaan sesuai adab, norma, dan koridor hukum yang berlaku.

Anggota DPD RI, Fahira Idris mengungkapkan dengan alasan apapun membakar bendera yang bertuliskan tauhid tidak dibenarkan karena tidak hanya punya potensi melanggar hukum, tetapi juga dapat menjadi pemicu konflik di tengah masyarakat. Lantaran itu, hukum harus hadir untuk menyelesaikan persoalan ini.

"Proses hukum yang proporsional adalah cara paling tepat untuk tenangkan umat agar tidak terprovokasi. Saya berharap besar kepada aparat penegak hukum agar profesional dan proporsional mengusut kasus ini. Selain agar tindakan pembakaran bendera berlafazkan tauhid tidak terjadi lagi di kemudian hari, pengusutan kasus ini secara proporsional akan meredam potensi konflik," kata Fahira, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/10).

Fahira berharap, para pimpinan ormas dan tokoh-tokoh Islam untuk menjaga dan mengingatkan jamaahnya agar tetap menjaga ukhuwah dan melampiaskan ekspresi kekecewaan dan kemarahan sesuai ajaran Islam yang damai.
Fahira juga meminta kebesaran hati para pimpinan dan tokoh-tokoh ormas yang anggotanya melakukan pembakaran bendera bertuliskan tauhid untuk meminta maaf kepada umat.

"Ambillah tanggung jawab dan segera minta maaf. Meminta maaf tidak akan mengurangi kebesaran dan kehormatan organisasi, malah akan mendapat apresiasi. Silakan berikan alasan, tetapi kata maaf penting agar kita bisa sama-sama menjaga ketenangan umat," ujar Fahira.

Peristiwa pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid ini, sambung Fahira, hendaknya menjadi momentum bagi umat Islam untuk mengabarkan, menyosialisasikan, dan memberi pencerahan kepada masyarakat luas bahwa bendera bertuliskan kalimat tauhid adalah bendera umat Islam bukan milik ormas tertentu apalagi selalu diidentikkan dengan HTI.

"Memang saya melihat ada penggiringan opini luar biasa yang sengaja meniupkan keyakinan agar masyarakat luas gagal paham sehingga menyakini bahwa bendera berlafaz tauhid adalah bendera ormas HTI yang sudah dilarang. Opini ini harus kita luruskan dan perisitiwa ini bisa menjadi momentumnya sehingga ke depan tidak ada lagi oknum yang melakukan sweeping, perampasan, apalagi pembakaran bendera tauhid," pungkasnya. [lov]

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya