Berita

Bisnis

Bank Padi Diperlukan Untuk Jaga Stabilitas Pangan

SENIN, 22 OKTOBER 2018 | 22:11 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Untuk menjaga stabilitas pangan terutama pada masa paceklik diperlukan adanya tabungan padi sebagai pengganti kebijakan impor.

Hal itu diutarakan ekonom senior Faisal Basri dalam diskusi yang diselenggarakan Fraksi Partai Gerindra di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (22/10).

"Kalau surplus itu harus bisa diserap untuk disalurkan kembali pada masa paceklik, maka pangan kita bisa stabil. Oleh karena itu kita mempertanyakan peranan Bulog," ujarnya.


Menurut Faisal, peranan Bulog sejatinya bisa menjadi lumbung nasional yang mampu memperhitungkan kebutuhan beras baik di masa surplus maupun paceklik. Dia mengingatkan bahwa konsep lumbung pangan merupakan sistem asli Indonesia yang sudah turun temurun diterapkan masyarakat.

"Sekarang kita tidak ada lagi mekanisme lumbung desa sehingga petani itu tidak punya lagi jaring-jaring pengaman sosial ketika masa paceklik," terangnya.

Dia mencontohkan, sistem pengelolaan hasil pertanian di Sumatera Barat yang memiliki bank padi. Dalam mekanisme itu, petani menyisihkan 20 persen hasil panen untuk disimpan.

"Nanti petani kalau membutuhkan bisa mengambil dari tabungannya, makanya namanya bank," kata Faisal.

Penerapan mekanisme seperti itu juga merujuk pada kitab suci Al Quran dan Injil.

"Kalau yang beragama Kristen silakan baca Kitab Kejadian, yang agama Islam baca Surat Yusuf ayat 46-49. Itu bercerita tentang Nabi Yusuf, jika engkau panennya bagus sisanya engkau tabung sehingga tabungan kamu cukup memenuhi siklus tujuh tahunan," demikian Faisal. [nes]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya