Berita

Foto: RMOL

Bisnis

BPK: Angka Rp 44 Triliun Lebih Itu Bukan Kebocoran Proyek Infrastruktur

SENIN, 22 OKTOBER 2018 | 15:28 WIB | LAPORAN:

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tidak pernah mengeluarkan pernyataan kebocoran anggaran di proyek infrastruktur pemerintahan Jokowi-JK.

Hal ini ditegaskan anggota BPK, Rizal Djalil dalam konferensi pers di Media Center BPK, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (22/10).

"BPK tidak pernah membuat pernyataan seperti yang disampaikan dalam judul maupun isi pemberitaan di salah satu media online pada tanggal 19 Oktober 2018," bantahnya.


BPK, jelas Rizal, justru mengapresiasi semua program yang telah dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), termasuk pembangunan fasilitas Asian Games 2018 yang dapat diselesaikan dalam waktu terbatas dan bermanfaat.

Rizal memaparkan, dari hasil pemeriksaan BPK, Kementerian PUPR telah merealisasikan belanja infrastruktur selama tahun 2015, 2016, dan 2017 dengan nilai total anggaran Rp 289,93 triliun. Namun untuk belanja infrastruktur tahun 2018 belum dilakukan pemeriksaan ataupun audit. Hal itu karena kegiatan pembangunan infrastruktur masih berlangsung.

"Pemeriksaan dimaksud akan dilakukan pada tahun 2019. Saat ini, Kementerian PUPR disamping mengerjakan program APBN tahun 2018 juga sedang fokus menyelesaikan program rehabilitasi atas dampak bencana gempa di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah," ujarnya.

Hadir juga dalam konferensi pers tersebut Auditor Utama Keuangan Negara IV, Laode Nusriadi. Dia menjelaskan angka lebih dari Rp 44 triliun sebagaimana dalam pemberitaan media siber itu, merupakan akumulasi dari Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) tahun 2003 hingga semester I tahun 2017.

"Nggak ada kaitannya dengan spesifik infrastruktur. Itu adalah angka akumulasi temuan BPK dari tahun 2003 sampai dengan semester I 2017," jelas Laode.

Meski demikian, lanjut Laode, 95 persen dari angka itu sudah diproses dan putusan hukumnya pun inkrah.

"Sisanya masih dalam proses," pungkasnya.[wid] 

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya