Berita

Foto/RM

Hukum

Tidak Mengagetkan Meikarta Bermasalah Hukum

JUMAT, 19 OKTOBER 2018 | 21:22 WIB | LAPORAN:

. Terungkapnya transaksi suap menyuap terkait perizinan proyek Meikarta oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak mengagetkan. Sejak awal sangat jelas proyek garapan Lippo Grup di sebelah timur Jakarta itu tidak mengantongi perizinan yang cukup.

Syafti 'Ucok' Hidayat salah seorang yang tidak kaget. Ketua Majelis Jaringan ProDem ini menyatakan sejak awal ProDem menolak dan menganggap Meikarta proyek gagal.

ProDem turut menyesalkan sikap dan pernyataan Luhut Binsar Panjaitan sebagai perwakilan pemerintah yang menjamin bahwa Meikarta memiliki legalitas. Padahal saat itu jelas sekali proyek ini tidak memenuhi perizinan yang cukup terkait izin luas lahan yang bisa dimanfaatkan tidak sesuai dengan peruntukannya.


"Dan kini terbukti proyek ini gagal total dan bermasalah secara hukum," kata Syafti melalui pesan elektronik, Jumat (19/10).

Syafti mengungkap dari kajian ProDem sebagaimana dilaporkan advokat Senator ProDem Effendi Saman, setidaknya ada kurang lebih 100 ribu konsumen terancam tidak bisa menerima kembali dana yang diinvestasikan di proyek Meikarta. Di saat bersamaan muncul anggapan penjualan unit apartemen di Meikarta seharga Rp 125 juta tidak wajar.

Syafti pun menugaskan tim hukum ProDem untuk mengambil langkah-langkah hukum. Pertama membuka posko pengaduan konsumen proyek Meikarta di Sekretariat ProDem di Jalan Veteran I No. 33, Gambir, Jakarta Pusat. Meminta KPK untuk memeriksa CEO Lippo Group James Riady.

Kemudian mendesak BPK agar segera mengaudit Lippo Group dalam proyek Meikarta. Meminta Imigrasi mencegah James Riady untuk tidak bepergian keluar negeri agar KPK bisa menjalankan tugas penyelidikan dan penyidikan untuk skandal Meikarta.

"Terakhir, menyiapkan gugatan perdata perbuatan melawan hukum terhadap Lippo Group melalui Pengadilan Negeri setempat untuk korban konsumen Meikarta," tukas Syafti yang pernah melakukan taubat nasuha di depan Istana Negara karena menyesal telah mendukung Jokowi di Pilpres lalu.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya