Anggota Komisi VI DPR Nasim Khan meyakini bahwa produk hortikultura bisa menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan pendapatan negara dari sisi ekspor. Sebab, permintaan produk hortikultura dunia sangat besar.
"Saya kira ekspor ini memiliki potensi yang sangat luar biasa. Ini yang harus dioptimalkan. Pasar sudah ada. Tinggal bagaimana meningkatkan sisi produksinya. Saya yakin, Pemerintah mampu melakukan itu,†kata Nasim, di Jakarta (Jumat, 12/10).
Agar upaya peningkatan produksi itu lebih efektif, dia berharap ada sinergi yang baik antar-kementerian/lembaga dan kalangan pengusaha. Kenaikan dolar AS saat ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk meningkatkan pemasukan negara dari ekspor produk hortikultura itu.
"Tinggal bagaimana Pemerintah untuk mengawal agar produk (hortikultura) kita ini bisa memenuhi syarat ekspor. Memastikan sistem teknisnya, terutama bakunya. Untuk itu, Pemerintah harus turun langsug dari awal sampai pada proses ekspornya," tambahnya.
Secara terpisah, Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi menjelaskan bahwa pihaknya tengah berupaya memperkuat perekonomian dengan memacu peningkatan ekspor. Salah satu produk hortikultura yang tengah digenjot untuk ekspor adalah komoditas tanaman hias.
"Komoditas pertanian yang bernilai ekonomi tinggi atau ekspor sangat banyak. Sesuai arahan Menteri Pertanian, untuk meraup dolar AS dari sektor pertanian, kami lirik pengembangan budi daya tanaman hias. Bunga bambu suji dan lidah mertua itu permintaan ekspornya sangat tinggi," jelasnya.
Untuk meningkatkan volume ekspor bunga bambu suji dan lidah mertua ini, Kementan akan mendorong pengembangan budi daya melalui pola kemitraan. Petani binaan akan diperluas dan kelembagaan petani pun diperkuat. Budi daya diarahkan berskala korporasi.
[mel]