Berita

Rizal Ramli/Net

Politik

Saran RR, Semua Penghasilan Ekspor Masuk Sistem Perbankan Dulu

JUMAT, 12 OKTOBER 2018 | 19:37 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Indonesia merupakan negeri yang ironi. Sebab, kekayaan alam yang besar belum bisa dinikmati oleh seluruh rakyatnya.

Begitu kata Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid, DR Rizal Ramli saat  talkshow di salah satu televisi nasional, Jumat malam (12/10).

Dia mengakui bahwa pendapatan Indonesia secara keseluruhan memang besar, karena telah menembus angka 1 triliun dolar AS.


Namun demikian, angka itu terbilang kecil jika melihat kembali penduduk Indonesia yang berjumlah 250 juta lebih.

“Kalau dibagi 250 juta itu berarti 3.800 dolar AS perkapita. Malaysia sudah 3 kali lebih tinggi. Jadi memang ironi di situ. Kenapa sumber alam banyak tapi rakyat miskin,” tutur ekonom senior itu.

Pria yang akrab disapa RR ini tidak sebatas mengkritisi kelemahan tersebut. Dia turut memberikan saran.

Mantan Menko Maritim itu menguraikan bahwa perbaikan sistem ekspor bisa menjadi solusi. Menurutnya, selama ini penghasilan ekspor Indonesia yang masuk sistem perbankan kurang dari 20 persen. Sementara 80 persen lebih berada di luar negeri.

“Yang masuk cuma modal kerja saja. Karena sistem kita, devisa kita bebas,” tegasnya.

Dia kemudian mencontohkan langkah yang pernah diambil pemerintah Thailand. Dulu, penghasilan ekspor yang masuk sistem ekonomi Thailand hanya 5 persen. Namun 10 tahun lalu, Thailand membuat peraturan bahwa seluruh pendapatan ekspor, harus masuk dulu ke sistem perbankan nasional.

“Jadi ada waktu mengendap berberapa lama, kecuali ada transaksi yang riil dan sungguh-sungguh, toh itu milik eksportir,” sambungnya.

Atas kebijakan itu, 95 persen hasil ekspor masuk dalam sistem perbankan Thailand. Hasilnya, mata uang bath relatif lebih stabil.

“Kami menyarankan agar seluruh ekspor Indonesia masuk sistem perbankan dulu. Pasti cadangan devisi jadi kuat dan transaksi berjalan jadi positif,” urainya.

“Jadi harus dibuat lebih canggih, fair, dan adil,” tutup capres rakyat itu. [ian]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya