Berita

Sutopo Purwo Nugroho/RMOL

Nusantara

Sutopo BNPB: Kebanyakan Relawan Asing Pakai Visa Turis Dan Tidak Koordinasi

JUMAT, 12 OKTOBER 2018 | 10:19 WIB | LAPORAN:

15 relawan asing yang tiba di Palu, Sulawesi Tengah, terpaksa harus kembali ke negaranya. Mereka dipulangkan lantaran menyalahi prosedur yang berlaku.

Demikian penjelasan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho saat dihubungi, Jumat (12/10).

Sutopo mengatakan, relawan asing yang akan datang ke Palu harus melakukan koordinasi terlebih dahulu.


"Relawan asing yang datang ke Palu tanpa melaporkan dan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) diminta untuk melaporkan lebih dahulu," terangnya.

Keberadaan relawan asing tidak masalah jika memenuhi kriteria dan prosedur yang disyaratkan.

"Mereka tetap bisa bekerja di Palu. Tapi yang tidak memenuhi ketentuan maka diminta melaporkan dulu," lanjutnya.

Sutopo menyayangkan kebanyakan relawan asing tidak melakukan koordinasi terlebih dahulu, dan datang tanpa keahlian yang diperlukan serta menggunakan visa turis.

"Kebanyakan mereka tiba-tiba datang ke Palu. Ada yang perorangan, ada yang dari Non Goverment Organization (NGO) asing, menggunakan visa turis dan tanpa keahlian yang diperlukan sesuai yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia," paparnya.

Ia menegaskan, bantuan yamg diperlukan pemerintah Indonesia di Sulteng saat ini hanya empat, yaitu transportasi udara, water treatment, genset dan tenda.
 
"Relawan asing kebanyakan adalah SAR. Malah juga ada yang tidak dapat menunjukkan keahliannya apa. Apalagi evakuasi dan SAR dihentikan secara resmi pada 12 Oktober 2018," tegas Sutopo.

"Kami prinsipnya terima kasih dibantu tapi harus memenuhi persyaratan. Di negara lain yang terjadi bencana pemerintahnya juga memberlakukan persyaratan yang sama," tandasnya.

Dilansir dari Deutsche Welle, relawan yang tergabung dalam LSM Afrika Selatan, Give of the Givers, Ahmed Bham mendengar kabar relawan asing dari Urban Search and Rescue Team (USAR) mendapat pesan dari pemerintah Indonesia untuk tidak memasuki daerah bencana dan menghentikan aktivitas pencarian korban.

Direktur World Vision Australia, Tim Costello menyebut moral para relawan yang terusir itu hancur dan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah ini dinilai sangat membingungkan.[wid]




Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya