Berita

Farida Ugesta/Net

Nusantara

Kemenlu: Buku Tentang Keberagaman Papua Harus Diketahui Dunia

KAMIS, 11 OKTOBER 2018 | 20:09 WIB | LAPORAN:

Pengalaman seorang wartawan bernama Farida Ugesta yang merantau ke tanah Papua dituangkan dalam sebuah buku berjudul “Potret Inspirasi dari Timur”.

Buku karya wanita kelahiran Jakarta pada tahun 27 Januari 1979 itu diluncurkan di Kantin Diplomasi Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (11/10).

Farida menjelaskan bahwa buku itu merupakan hasil pengalamannya yang jatuh cinta dengan keindahan alam dan keramahan masyarakat di Papua.


Dia membuka peluncuran buku tersebut dengan membacakan sebuah puisi dan menceritakan pengalaman dirinya kali pertama menginjakkan kaki di tanah Papua.

Kisah itu bermula saat dirinya mengalami sakit jantung. Tidak ada satupun media yang mau memperkejakan dirinya karena alasan tersebut. Dia kemudian mencoba peruntungan baru dengan hijrah ke Papua.

"Saya hijrah ke Papua sambil membawa oksigen agar saya tetap hidup, saya kuatkan ibu saya, beliau tidak tahu apa-apa. Cuma beliau yang mengajarkan saya bagaimana hidup dengan cinta dan jujur," ungkap Farida.

Alumni Universitas Bung Karno ini menuturkan, orang-orang Papua merupakan sosok yang luar biasa. Ia juga terinspirasi bagaimana cara orang Papua berjuang. Dia beradaptasi bertahun-tahun hingga mengenal warga Papua lebih jauh.

"Mereka menafkahi keluarga, mereka jatuh bangun, mereka hebat di hati saya," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemenlu Cecep Herawan mengapresiasi karya Farida. Ia mengatakan, buku Farida menyimpan banyak pengetahuan tentang keberagaman Papua yang harus diketahui masyarakat internasional.

"Kami mengucapkam terima kasih sebesar-besarnya kepada Fariga Ugesta yang sudah mencoba mengambil sisi lain dari Papua, dan  menuliskan 19 kisah kehidupan dari sosok yang menginspirasi dan membawa perubahan bagi kehidupan masyarakat dan alam Papua," tukasnya.

Lewat buku itu, masyarakat juga dapat lebih mengenal sistem Noken yang merupakan salah satu Warisan Budaya Tak Benda dari Indonesia yang diakui UNESCO. Selain itu juga ada sagu sebagai makanan pokok masyarakat timur Indonesia.

"Kami berharap kisah yang diceritakan dalam buku ini dapat memberikan inspirasi bagi para pembaca dan mendorong kita berbuat lebih banyak bagi masyarakat dan lingkungan sekitar," tandasnya. [ian]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya