Berita

Foto: Net

Bisnis

Nelayan Acungi Jempol Kenaikan Premium Ditunda

KAMIS, 11 OKTOBER 2018 | 17:36 WIB | LAPORAN:

Penundaan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium diacungi jempol.

Ketua Bidang Kelautan dan Perikanan Pengurus Pusat Dewan Ekonomi Indonesia Timur (DEIT) Siswaryudi Heru menyampaikan, nelayan adalah masyarakat bawah yang paling membutuhkan BBM untuk operasional melaut sehari-hari. Penundaan kenaikan harga BBM jenis premium mendapat sambutan baik dari nelayan, terutama di bagian timur Indonesia.

"Meski begitu, ke depan, diharapkan pemerintah sudahi saja menaikkan harga BBM jenis premium dan solar. Sebab, premium dan solar itulah yang paling mempengaruhi kehidupan nelayan," tutur Siswaryudi Heru, di Jakarta, Kamis (11/10).


Siswaryudi pun mengatakan, nelayan tidak mau terjebak dengan isu politisasi kebijakan menaikkan harga BBM. Yang pasti, menurut dia, selagi harga BBM murah dan terpenuhi bagi nelayan, maka gelojak yang diributkan kaum elit di Jakarta tidak akan banyak artinya.

"Harga BBM murah dan terpenuhi bagi nelayan, ya udah itu sudah sangat baik. Lain-lainnya, seperti isu politik dan lain sebagainya, tidak banyak mempengaruhi kehidupan sehari-hari nelayan kok," terang Siswaryudi.

Koordinator Bidang Hubungan Antar Lembaga Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) ini menambahkan, adanya penundaan kenaikan harga premium setelah diumumkan satu jam sebelumnya, bukanlah persoalan substansi bagi nelayan.

"Menurut kita, mau sepuluh menit kemudian dibatalkan, setengah jam kemudian dibatalkan, enggak masalah. Justru segelintir elit politik yang sengaja mempolitisir penundaan pengumuman kenaikan premium itu," kritiknya.

Dia pun berharap, pemerintah dan para elit politik tetap berpihak kepada kepentingan dan kebutuhan dasar masyarakat Indonesia.

Sebelum menunda pengumuman kenaikan premium, Menteri ESDM Ignasius Jonan mengaku telah terlebih dahulu berkoordinasi dengan Presiden Jokowi.

"Jadi presiden memberi arahan agar ditunda kenaikan harga BBM Premium dan dibahas ulang," ujar Jonan.

Tadinya, pemerintah berencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium, mulai Rabu (10/10) pukul 18.00 WIB.

"Kenaikannya sekitar 6-7 persen, lebih kecil dibandingkan persentasi kenaikan harga minyak mentah dunia sekitar 25 persen,” ujar Jonan di Hotel Sofitel Bali, pukul 17.00. Namun 30 menit kemudian, keputusan itu dianulir.

Jika terealisasi, maka harga jual premium di wilayah Jawa-Madura-Bali (Jamali) naik menjadi Rp 7.000 per liter dari sebelumnya dari Rp 6.450 per liter. Sedangkan, untuk harga jual Premium di luar Jamali naik menjadi Rp 6.900 per liter dari sebelumnya Rp 6.400 per liter. [wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya