Berita

Heri Gunawan/Humas DPR

Politik

Inilah Rincian Rp 855,5 Miliar Untuk IMF-Bank Dunia Di Bali, Ada Biaya Hotel Dan Jamuan Makan Peserta

SELASA, 09 OKTOBER 2018 | 14:39 WIB | LAPORAN:

Pernyataan Presiden Jokowi bahwa peserta pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di Bali membiayai kebutuhan hotel dan makan mereka sendiri disanggah wakil rakyat bidang anggaran DPR.

"Ngaco itu presiden," ketus anggota Komisi XI DPR, Heri Gunawan saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (9/10).

Heri mengaku tahu persis pembahasan anggaran hajatan tahunan IMF dan Bank Dunia tersebut. Kementerian keuangan sudah menganggarkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 855,5 miliar.


"Kemenkeu menganggarkan Rp 855,5 miliar, dan itu hanya sebatas untuk biaya yang sifatnya operasional termasuk biaya hotel dan jamuan makan, di antaranya pengeluaran akomodasi mencapai Rp 569,9 miliar; diikuti makanan dan minuman sebesar Rp 190,5 miliar; transportasi sejumlah Rp 36,1 miliar; hiburan sebesar Rp 57 miliar; dan souvenir senilai Rp 90,2 miliar," urainya.

Jumlah ini pun di luar anggaran yang dialokasikan Bank Indonesia (BI) sekitar Rp 200 miliar meliputi biaya persiapan untuk hotel, lokasi acara (venue), serta ruang perkantoran (office).

"Mana ada tamu membiayai kedatangannya sendiri, memangnya rakyat bodoh semua," ketusnya lagi.

Heri juga menegaskan, anggaran Rp 855,5 miliar bukan ditujukan untuk memperluas apron di bandara Bali dan membuat terowongan di persimpangan yang ada di Bali, seperti yang disampaikan Jokowi di Universitas Sumatera Utara, Medan, Senin (8/10) kemarin. Sebab, sudah ada pos anggaran tersendiri dari APBN yang mencapai Rp 4,9 miliar.

Ia bisa memahami penyelenggaraan pertemuan IMF-World Bank sudah dijadwalkan jauh hari. Apalagi sedang berlangsung saat ini sehingga tidak bisa dihindari.

Namun, pihaknya tetap meminta kesediaan pemerintah untuk menghemat anggaran. Terlebih beberapa daerah di Indonesia sedang ditimpa bencana alam yang sangat dahsyat.

"Sehingga, biaya penghematan dapat disalurkan untuk membantu rakyat kita di Donggala, Palu, dan Lombok karena banyak yang masih belum dikerjakan," pungkasnya.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya