Berita

Dede Yusuf/Net

Politik

Penambahan Utang Untuk Infrastruktur Bukan Langkah Bijak

SENIN, 08 OKTOBER 2018 | 22:29 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Pemerintah harus berkomitmen untuk tidak menambah beban utang selama Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Bali.

Pasalnya, IMF sebagai lembaga pemberi donor keuangan acapkali menawarkan paket pinjaman kepada negara yang membutuhkan. Apalagi, kini mereka sedang berada di Indonesia yang tengah dilanda pelemahan mata uang rupiah.

Begitu kata Ketua Komisi IX DPR, Dede Yusuf Macan Efendi menyoroti kabar tentang penambahan utang pemerintah untuk membiayai proyek infrastruktur.


Dia menilai bahwa utang untuk infrastruktur itu bukan langkah yang bijak. Sebab, dia wilayah di Indonesia baru saja dihantam gempa dan membutuhkan bantuan untuk pemulihan.

“Dalam pertemuan IMF ini saya baru saja membaca di berita ada tambahan utang untuk infrastruktur. Tentu ini menjadi pertanyaan akan lebih bijak jika saat ini kita harus mempercepat proses rehabilitasi warga korban gempa,” terang Dede saat ditemui di gedung DPR, Jakarta, Senin (8/10).

Politisi Demokrat menilai penanganan korban gempa lebih penting ketimbang proyek infrasturktur yang ambisius. Terlebih, hingga saat ini masih banyak korban yang belum mendapatkan penanganan dengan baik.

“Saya masih mendengarkan laporan korban bencana di Lombok pun belum mendapatkan jatah hidup, uangnya belum turun dengan berbagai alasan keuangan,” bebernya.

Atas alasan itu dia menyayangkan jika dalam pertemuan IMF-Bank Dunia ini, pemerintah justru menambah utang yang bukan diperuntukkan untuk membantu korban, melainkan untuk infrastruktur.

“Jadi tentu pemerintah harus bijak di dalam menambah utang karena kalau membantu, itu harus memprioritaskan korban berarti perlu ada program yang disetop untuk dialihkan ke sini,” pungkasnya. [ian]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya