Berita

Foto: Net

Bisnis

Penguatan Dolar Tidak Bisa Dijadikan Tolak Ukur Perekonomian

SENIN, 08 OKTOBER 2018 | 15:44 WIB | LAPORAN:

Penguatan dolar AS terhadap nilai tukar rupiah diyakini tidak mempengaruhi perekonomian Indonesia.

Ketua Pengurus Tarbiah Islamiyah, Yusherman berpendapat, kurs rupiah terhadap dolar tidak bisa dijadikan tolak ukur kuat lemahnya perekonomian. Buktinya, kata dia, Indonesia telah berhasil survive di saat tingginya siklitas perekonomian global yang ditunjukkan dengan masih kuatnya cadangan devisa negara dalam mendukung ketahanan sektor eksternal dan stabilitas makro ekonomi serta sistem keuangan.

"Selain itu data yang didapat dari Bank Indonesia bahwa cadangan devisa saat ini masih cukup untuk menutup pembiayaan selama lima bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah," papar rektor Universitas Surapati tahun 2012 ini.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam triwulan II tahun 2018 juga menurut dia telah mengalami perkembangan yang baik.

"Tumbuh di angka 5,27 persen (yoy) dibandingkan triwulan II tahun 2017," sebutnya.

Pertumbuhan ini didorong dari sektor lapangan usaha jasa sebesar 9,22 persen, dan juga lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 9,93 persen. Peran serta dari para pengusaha - pengusaha juga perlu disoroti dalam hal menghadapi apresiasi dolar.

"Kita harus bisa mencintai rupiah, dengan membeli barang produk lokal dan turut serta menghindari tabungan atau simpanan dolar di dalam negeri," terangnya.

Tak hanya itu, dalam menghadapi apresiasi dolar, saran dia, pemerintah harus dapat menggenjot penguatan infrastruktur dalam rangka mengurangi impor, menaikkan pajak impor dan membantu mempersiapkan bahan baku lokal untuk ekspor.

Di samping mengundang lebih banyak investor asing untuk datang berinvestasi di Indonesia dengan menghasilkan produk ekspor, serta pengembangan, pembinaan rutin dari pemerintah untuk industri, pertanian, dan produk berbasis ekspor dari pengusaha lokal, yang bersifat padat karya maupun berteknologi tinggi juga industri hilir.

"Tentu saja hal ini harus dapat disinergikan dengan strategi kebijakan fiskal yang ditempuh pemerintah pada tahun 2019 dengan cara memobilisasi pendapatan yang realistis dengan meningkatkan tax ratio sesuai kapasitas perekonomian untuk kegiatan ekonomi strategis yang dapat mendorong investasi dan ekspor," tuturnya.[wid]

Populer

Permainan Jokowi Terbaca Prabowo dan Megawati

Selasa, 25 Februari 2025 | 18:01

Mengapa KPK Keukeuh Tidak Mau Usut Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi?

Selasa, 25 Februari 2025 | 08:02

KPK Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar di Kasus e-KTP

Rabu, 26 Februari 2025 | 17:59

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

KKMP: Copot Raffi Ahmad dari Jabatan Utusan Khusus Presiden

Selasa, 25 Februari 2025 | 11:11

UPDATE

Rakor Pembina Samsat Tingkat Nasional 2025 Dorong Transformasi dan Sinergi Pelayanan Publik

Kamis, 27 Februari 2025 | 15:36

Petinggi PT Erajaya Swasembada Diperiksa KPK dalam Kasus Gratifikasi Pajak

Kamis, 27 Februari 2025 | 15:31

Komisi IV DPR Minta Kades Kohod Dijadikan Justice Collaborator

Kamis, 27 Februari 2025 | 15:30

Airlangga: Kegiatan Usaha Bulion Perkuat Ekonomi Nasional

Kamis, 27 Februari 2025 | 15:20

Bang Doel Ikut Retret: Ini Pengalaman Luar Biasa

Kamis, 27 Februari 2025 | 15:11

Prabowo Urung Hadir, Puluhan Ribu Buruh KSPSI Tetap Padati Indonesia Arena

Kamis, 27 Februari 2025 | 15:04

Pilkada Banyak PSU, KPU Kena Semprot Legislator PDIP

Kamis, 27 Februari 2025 | 14:50

Legislator PDIP Minta KKP Jangan Sebut Inisial Pelaku Pemagar Laut

Kamis, 27 Februari 2025 | 14:48

Investasikan Rp2,9 Triliun, Pabrik Baru Daihatsu di Karawang Resmi Beroperasi

Kamis, 27 Februari 2025 | 14:38

Pemerintahan Prabowo Dipuji KSPSI, Rezim Jokowi Disindir Doyan Impor

Kamis, 27 Februari 2025 | 14:30

Selengkapnya