Berita

Connie Rahakundini Bakrie/RMOL

Nusantara

Pinhantanas Minta Ada Alokasi Dana Untuk Riset Industri Pertahanan

SENIN, 08 OKTOBER 2018 | 15:32 WIB | LAPORAN:

Pembentukan teknologi dan proses manufaktur merupakan modal dasar inovasi mesin ekonomi industri pertahanan. Hal tersebut bisa diimplementasikan melalui potensi civitas akademika.

Begitu kata Ketua Dewan Pengawas Perhimpunan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantanas), Connie Rahakundini Bakrie seusai penandatanganan nota kesepahaman industri pertahanan dengan Universitas Indonesia (UI), Jakarta, Senin (8/10).

Dia menjelaskan bahwa anggaran Pengadaan Dalam Negeri (PDN) 2014-2019 mencapai Rp 15 triliun. Sebanyak 40 persen anggaran pertahanan dari Kementerian Pertahanan tersebut disediakan untuk industri pertahanan nasional.


“Kalau bisa, anggaran itu juga masuk ke fasilitas riset dan pengembangan kampus, lewat proyek-proyek bersama dengan Pinhantanas,” ungkapnya.

Connie menuturkan, akan lebih bermanfaat bila anggaran PDN tersebut diserap oleh pelaku industri pertahanan nasional, kemudian disalurkan kembali ke laboratorium-laboratorium kampus mitra Pinhantanas. Ketimbang harus ke fasilitas riset di luar negeri.

“Ini akan memperkecil potensi brain drain, atau larinya bakat-bakat berkualitas dalam negeri ke mancanegara,” sambungnya.

Sementara itu, Wakil Rektor bidang Riset dan Inovasi UI Rosari Saleh mengatakan kerja sama antara UI dan Pinhantanas merupakan wujud dukungan nyata pengembangan riset industri pertahanan nasional.

“Keberadaan Pinhantanas sendiri merupakan sebuah terobosan untuk mendukung kemandirian alutsista secara sinergis mengisi peluang-peluang yang belum bisa dipenuhi oleh badan-badan negara,” kata Rosari.

Kerja sama Pinhantanas dan kampus menjamin semua aset intelektual yang dimiliki Indonesia, mulai dari pemikiran, konsep, gagasan, hingga pelaksanaan.

"Sehingga ketika kita berbicara di luar, kita bisa menyatakan dengan tegas bahwa inilah konsep dan produk industri pertahanan Indonesia yang mandiri," tandas Rosari. [ian]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya