Berita

Rizieq Shihab/Net

Politik

Giliran Putri Habib Rizieq Shihab Dilarang Masuk ke Yaman

SENIN, 08 OKTOBER 2018 | 08:54 WIB

TERSEBAR informasi melalui medsos terkait terkatung-katungnya 200 mahasiswa dan mahasiswi di Oman yang ingin melanjutkan pendidikan ke Yaman, Senin (8/10). Di antara mereka ada putri Habib Rizieq Shahab (HRS).

Sebagaimana informasi yang diteruskan oleh Ketua Front Pembela Islam (FPI), Ustaz Sobri Lubis, para mahasiswa dan mahasiswi, termasuk putri Imam Besar HRS, terkatung-katung di Oman. Mereka tak bisa melanjutkan perjalanan ke Yaman karena pihak KBRI tak memberikan rekomendasi.

Pada saat yang sama, para pelajar dari Thailand bisa mendapatkan rekomendasi dari kedutaan mereka untuk masuk ke Yaman. Hal inilah yang membuat bingung rombongan pelajar asal Indonesia.


Negara non muslim seperti Thailand saja bisa memberikan rekomendasi dengan mudah. Sedangkan Indonesia sebagai negeri muslim terbesar di dunia, malah berkeberatan memberikan rekomendasi kepada para warganya untuk melanjutkan pendidikan agama ke Yaman.

Memang benar kondisi Yaman saat ini bisa dikatakan labil, tapi tidak semua daerah rawan konflik. Hadramaut adalah termasuk kawasan yang aman. Selain itu, kondisi Yaman jauh lebih aman dibanding pada awal agresi Saudi ke Yaman. Semestinya larangan berlaku sejak awal, tapi mengapa baru sekarang.

Sepekan sebelum mereka bertolak ke Yaman,  perwakilan pelajar sudah menemui Wamenlu RI di Jakarta untuk minta rekomendasi, namun ditolak dengan alasan Yaman sebagai "Zona Perang". Padahal tujuan para mahasiswa adalah Universitas Al Ahqaf yang letaknya di Hadramout. Sementara Hadramout bukan daerah konflik.

Ada kecurigaan, pemerintah sengaja menghadang para pelajar Yaman untuk melanjutkan pendidikan mereka di Negeri Para Wali tersebut.  Apalagi ada informasi dari sejumlah pengelola pesantren yang didatangi aparat keamanan untuk tidak mengirimkan santri mereka ke Yaman dengan alasan dikhawatirkan menjadi ekstrim.

Tentu alasan kekhawatiran menjadi ekstrim tak bisa diterima. Sejauh ini, Yaman, khususnya Hadramaut, mempunyai sumbangsih pendidikan agama yang luar biasa pada Indonesia. Apalagi di kalangan umat yang berbasis NU, lulusan pendidikan Yaman lebih diterima ketimbang  lulusan pendidikan lainnya.

Ironisnya, banyak dubes yang ditempatkan di Timur Tengah adalah dari kalangan NU. Mestinya, masyarakat NU diuntungkan dengan kecenderungan kalangan pelajar agama yang melanjutkan pendidikan ke Hadramout. Para pelajar agama lulusan Yaman lebih cenderung sama dengan NU secara  pemikiran, kultur dan tradisi keagamaan.

Sangat disesalkan bila kebijakan larangan ini harus diberlakukan bagi para pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan ke Yaman. Kemenlu sudah selayaknya tak menghalangi para mahasiswa dan memberikan rekomendasi kepada mereka.

Bila kebijakan larangan semacam ini dipaksakan, maka hampir seluruh negeri Timur Tengah tak bisa dikunjungi dan tak bisa jadi tempat belajar dengan alasan "tidak aman". Sebagai contoh, Irak adalah di antara negeri rawan konflik  tapi di sana masih ada ratusan pelajar Indonesia yang mengenyam pendidikan agama di kawasan aman seperti Najaf dan Karbala.

Najaf dan Karbala termasuk kategori daerah aman di tengah konflik dan ancaman teroris ISIS di Irak. Kedua kota di Irak itu tak beda dengan Hadramaut yang aman di tengah agresi Saudi ke Yaman.

Alireza Alatas

Penulis Adalah Pembela ulama dan NKRI dan aktivis SILABNA-Silaturahmi Anak Bangsa.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya