Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Tatanan Dunia Baru Ala IMF-WB Malah Memperlebar Ketimpangan

MINGGU, 07 OKTOBER 2018 | 15:37 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Tatanan dunia baru yang dibangun oleh IMF dan World Bank justru menciptakan ketidakadilan.

Menurut pengamat ekonomi konstitusi Defiyan Cori, PBB dan berbagai lembaga internasional diharapkan lebih berperan aktif dalam menciptakan perdamaian, kemanusiaan dan keadilan dunia melalui pembangunan yang berperadaban, bukan sebaliknya.

“Salah satu penyebab atau sumber terjadinya dehumanisasi, ketidakdamaian, ketidakadilan, dan ketidakberadaban negara-negara di dunia  ini adalah faktor ekonomi dan dominasi atau hegemoni negara tertentu,” kata Defiyan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (7/10).


Peran IMF-WB yang lebih sebagai lembaga pemberi utang kepada negara berkembang sejatinya menjadi ancaman bagi negara yang masuk sebagai anggotanya. Dengan kata lain IMF-WB akhirnya hanya menjadi lembaga yang mendominasi ekonomi suatu negara.

Dia mengingatkan kepada pemerintah agar tidak masuk terlampau jauh dalam skema pembangunan IMF-WB yang dampaknya justru menciptakan ketimpangan sosial yang tinggi. Dia mengimbau kepada pemerintah untuk kembali menggunakan landasan Pasal 33 UUD 35.

“Sementara dalam Pembukaan UUD 1945 kita telah menyatakan, bahwa untuk membentuk pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdaulat, melindungi kemerdekaan maka jawabnya dengan pasal 33 UUD 1945 ayat 2,” demikian Defiyan. [jto]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya