Berita

Diskusi Gado-Gado Boplo/Net

Politik

Bisa Timbulkan Keresahan Sosial, Hoax Harus Jadi Common Enemy

SABTU, 06 OKTOBER 2018 | 15:42 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Fenomena informasi bohong alias hoax tidak hanya ramai di Indonesia saja, melainkan hampir di seluruh belahan benua.

Fenomena ini muncul sebagai sebuah konsekuensi dari kemajuan teknologi dan perkembangan gawai.

Begitu kata Direktur Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo dalam diskusi bertajuk “Milenial Anti Hoax: Awas! Bahaya Laten Hoax Terhadap Kesatuan Persatuan Bangsa Menjelang Pilpres 2019" di Gado-Gado Boplo, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (6/10).


“Semua negara kewalahan menghadapi hoax,” kata Karyono.

Menurutnya, yang memprihatinkan adalah hoax dalam kontestasi pemilu. Sebab, akan ada kelompok-kelompok di sosial media terorganisir yang tugasnya menyebarkan dan menyesatkan publik dengan informasi bohong.

“Contoh kelompok Saracen. Beruntung sudah ditindak oleh Kepolisian,” ujarnya.

Bahkan, sambung Karyono, menjelang Pemilihan Umum 2019 ini hoax makin berkembang. Sementara Polri dan Kementrian Komunikasi dan Informasi belum mampu menekan bahkan sampai menghilangkannya.

Oleh sebabnya, diperlukan partisipasi publik melalui forum-forum diskusi tentang bagaimana konsekuensi bagi penyebar hoax dan penanganannya.

“Dampak hoax itu luar biasa, karena menimbulkan keresahan. Kemudian menimbulkan keretakan sosial. Oleh karenanya, hoax harus dijadikan musuh bersama common enemy,” demikian Karyono. [ian]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya