Calon presiden yang bersaing dalam pemilu Brasil memaksimalkan kampanye di hari terakhir jadwal kampanye pada hari ini (Sabtu, 6/10).
Calon presiden yang baru-baru ini dianggap unggul adalah Jair Bolsonaro berusia 55 tahun. Popularitasnya melonjak karena kemarahan yang meluas atas kejahatan yang meningkat, ekonomi yang melayang dan prospek Partai Pekerja kiri yang kembali berkuasa.
Saingan terdekatnya adalah Fernando Haddad dari Partai Pekerja. Pemimpin partai tersebut diketahui dipenjara karena menerima suap.
Jajak pendapat akhir pada hari ini akan menunjukkan apakah Bolsonaro memiliki dukungan yang cukup untuk memenangkan pemilihan pada hari Minggu besok (7/10). Jika tidak ada kandidat yang mendapat suara mayoritas, pemungutan suara akan dilanjutkan pada putaran kedua antara dau calon teratas pada 28 Oktober mendatang.
Dikabarkan
Channel News Asia, Bolsonaro, yang baru pulih dari penusukan hampir fatal di sebuah tengah kampanye satu bulan lalu, menghimbau kepada warga Brasil untuk memilih dia.
Dalam uanggahan di akun Facebook-nya, dia meminta mayarakat Brasil memberinya mayoritas suara untuk menghindari pemungutan suara kedua.
Sementara calon lainnya, Haddad, popularitasnya bergantung pada popularitas mentornya, mantan presiden Luiz Inacio Lula da Silva, yang dilarang ikut pilpres karena dipenjara atas kasus korupsi.
Haddad akan berkampanye pada hari Sabtu di negara bagian Bahia di timur laut Brasil di mana Lula masih menjadi pahlawan karena pemerintahannya banyak membantu mengurangi kemiskinan.
Dalam jajak pendapat terakhir pekan ini yang dilakukan oleh Datafolha, sekitar 26 persen pemilih mengatakan mereka belum memutuskan siapa yang akan dipilih.
"Kami akan menerima hasil apa pun itu, seharusnya tidak ada keraguan tentang itu," kata Bolsonaro.
Bolsonaro, yang didukung oleh sekelompok jenderal pensiunan, mengatakan pekan lalu ia hanya akan menerima kemenangan.
Dalam kampanyenya, dia berjanji akan mempercepat privatisasi perusahaan negara untuk mengurangi defisit anggaran Brasil dan melonggarkan kontrol lingkungan untuk pertanian dan pertambangan. Dia juga berjanji akan menghalangi upaya untuk melegalkan aborsi, obat-obatan dan pernikahan gay.
Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Jumat oleh surat kabar Estado de Sao Paulo, salah satu penasihat ekonomi utama kandidat mengatakan Bolsonaro akan mendorong maju dengan memprivatisasi perusahaan listrik negara Centrais Eletricas Brasileiras SA, atau Eletrobras.
[mel]