Berita

Dwikorita Karnawati/Net

Nusantara

Kepala BMKG: Pergerakan Lempeng Tektonik Jangan Dibumbui

SABTU, 06 OKTOBER 2018 | 12:08 WIB | LAPORAN:

. Masyarakat diimbau untuk tidak mempercayai informasi hoax tentang potensi terjadinya gempa di beberapa daerah. Khususnya informasi yang disebar melalui media sosial. Apalagi sudah dibumbui dengan imbauan tertentu yang sumbernya tidak jelas.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan, informasi tentang adanya potensi gesekan atau tumbukan lempeng tektonik di Lembang, Bandung, Jawa Barat, sebagian daerah di Jawa, dan Jakarta benar adanya. Hal itu merupakan hasil riset sejak puluhan tahun oleh para ahli dari dalam maupun luar negeri.

"Tentang gerak-gerak lempeng tektonik ini sudah diketahui sejak tahun 1970-an dan terjadinya itu sudah sejak jutaan tahun yang lalu," ungkap Dwikorita dalam diskusi bertajuk "Palu Retak" di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/10).


Kata Dwikorita, yang harus dipahami oleh seluruh masyarakat Indonesia adalah gerakan lempeng tektonik, bukan hal yang sangat menakutkan. Itu menunjukkan bahwa bumi yang manusia tinggali saat ini masih dalam keadaan hidup.

"Itu indikasi bahwa bumi kita masih hidup, keseimbangan alam. Jadi memang harus bergerak, hanya memang secara berkala. Saat bergerak lempang itu tumbukan, ada yang tumbuk, ada yang nyerempet. Nah, saat terjadi tumbukan itulah terasa adanya getaran (gempa)," jelasnya.

Menurut Kepala ,BMKG, informasi tentang adanya potensi gempa dibilang hoax, apabila penyebarnya menambahkan bumbu-bumbu yang justru membuat masyarakat menjadi ketakutan.

"Kenapa saya katakan itu hoax atau bukan? Persoalannya informasi ilmiah buat kita bagus, tapi dikemas dengan editing dan setting yang dibuat-buat, dibumbui dengan harus ada evakuasi, harus membawa ransel, itunya yang salah," terangnya.

"Kalau isinya yang lempeng bergerak itu betul. Tapi bumbu-bumbunya bahwa di situ nanti, di Bandung harus segera melakukan evakuasi, memindahkan orang dan harus berbekal ini itu, itu yang harus diluruskan," pungkas Dwikorita Karnawati. [rus]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya