Berita

Amien Rais/Net

Politik

Amien Rais Mangkir Dari Panggilan Polisi, PSI: Contoh Buruk Tokoh Nasional

SABTU, 06 OKTOBER 2018 | 03:02 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Mangkirnya politisi senior Amien Rais dari panggilan polisi sebagai yang diduga terkait kasus kebohongan Ratna Sarumpaet merupakan contoh buruk dari seorang senior dan tokoh nasional.

“Kami menilai mangkirnya Pak Amien Rais dari panggilan Polri adalah sebuah contoh buruk dari seorang senior kepada kami pemuda dalam upaya penegakan hukum,” ujar Jurubicara PSI Dedek Prayudi dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (5/10).

Pria yang akrab disapa Uki ini menyebut politik di Indonesia harus mengedepankan kejujuran dalam berpolitik. Membenarkan dan bahkan menyebarkan kebohongan, kebencian, fitnah akan langsung berdampak pada perilaku masyarakat terutama pemuda yang kini jumlahnya sangat besar.


“Mereka dapat mengakses pemberitaan dengan mudah jadi harus hati-hati,” tambahnya.

Oleh karena itu, sambung dia, setiap politisi harus mendukung proses hukum kasus berita bohong ini, bukan mempersulit proses tersebut.

“Dalam demokrasi yang maju, hukum adalah panglima peradaban,” tegasnya.

Uki yang juga sebagai Jurubicara TKN Joko Widodo-Ma’ruf Amin itu lebih lanjut menyatakan kasus berita bohong yang diduga dilakukan oleh Ratna Sarumpaet ini harus dibuka seterang-terangnya kepada masyarakat, agar tidak terulang lagi kasus yang serupa dan agar menjadi pelajaran bagi pendewasaan kita dalam berdemokrasi.

“Tidak ada yang perlu ditakuti, terlebih apabila kita tidak merasa bersalah. Hukum sudah menyediakan ruang bagi seluruh rakyat Indonesia untuk melakukan pembelaan,” imbuhnya.

Maka dari itu pihaknya meminta Amien Rais untuk dapat bersikap kooperatif dalam proses penegakan hukum

“Pak Amien Rais harus kooperatif dalam pengusutan kasus berita bohong oleh tersangka ibu Ratna Sarumpaet,” pungkas Uki. [jto]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya